Pria Mengaku Pastor Lecehkan Jamaah Dua Masjid di Australia
Robertson sering memposting khotbahnya di medsos dan juga merilis "dokumenter" terhadap keyakinan umat Mormon.
Di website gerejanya, Robertson menggambarkan gerejanya sebagai New Testament Independent Fundamental Baptist Church.
"Gereja kami adalah sekelompok penganut agama yang ramah dan berkeinginan kuat bagi khotbah alkitab yang benar, tidak diperlunak atau dikompromikan," katanya.
Di Selandia Baru, Robertson sebelumnya telah memicu kontroversi dengan menyebut yang terlibat pernikahan gay harus ditembak.
Dia juga menyebut Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern harus "kembali ke dapur dimana perempuan berada".
Pada tahun 2014 dia ditegur oleh Baptist Churches of New Zealand, yang mengatakan pria ini tidak pernah berafiliasi dengan denominasi mereka.
"Gereja-gereja Baptis Selandia Baru telah diremehkan oleh ujaran pedasnya, membuat banyak jamaah gereja dan pastor Baptis kami dikait-kaitkan oleh tindakan Robertson," katanya.
Polisi Selandia Baru disebut-sebut pernah menyelidiki Robertson namun kasusnya dihentikan karena tidak ada bukti yang menunjukkan dia melakukan suatu kejahatan.
- WNI Didenda Hampir Rp100 Juta di Taiwan Gegara Bawa Daging Babi
- Sampah Saset: Masalah Besar Indonesia dalam Kemasan Kecil
- Dunia Hari Ini: Panggung Kampanye Meksiko Roboh, Sembilan Tewas
- Pemegang WHV Korban Kecelakaan Merasa Beruntung Biaya Perawatan Ditanggung Asuransi
- Dunia Hari Ini: Presiden Prancis Turun Langsung Redam Kerusuhan di Kaledonia Baru
- Dunia Hari Ini: Penumpang Singapore Airlines Pulang ke Rumah Setelah Turbulensi Maut