Pria Selandia Baru Gabung ISIS dan Menyerah, Ini Penuturannya
"Berperang dan berjaga jelas berbeda. Untuk berjaga kita tidak perlu merencanakan apa pun. Untuk berperang kita perlu persiapan," katanya berdalih.
"Setiap dua jam selama 24 jam, kita harus menjaga area tertentu," jelasnya.
Photo: Pemerintah AS menyatakan status Mark Taylor sebagai teroris pada tahun 2015. (Supplied)
Pada 2015, Pemerintah AS menyatakan status Taylor sebagai teroris global setelah muncul dalam video propaganda ISIS menyerukan serangan di Australia dan Selandia Baru.
Dia juga memposting video di YouTube yang menyerukan pengikutnya "memulai operasi, bahkan jika harus berupa tikaman ke petugas polisi dan tentara pada Hari Anzac".
Sebelumnya pada 2009, dia ditangkap di Pakistan karena berusaha mendapatkan akses ke kelompok teroris Al Qaeda.
Pada 2010, Taylor dideportasi oleh badan intelijen Australia ASIO karena dinilai sebagai risiko keamanan. Taylor keluar masuk Australia selama 25 tahun.
Tak sesuai yang diharapkan
Taylor mengatakan kehidupan di bawah ISIS tidak sesuai dengan yang dia harapkan.
- Dunia Hari Ini: Timnas Indonesia Mengalahkan Korea Selatan Dalam Piala Asia U-23
- Dunia Hari Ini: Pendiri Mustika Ratu Tutup Usia
- Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Gadis 14 Tahun Dinobatkan sebagai Olahragawan Aksi Terbaik
- Dunia Hari Ini: Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar
- Dunia Hari Ini: Timnas Garuda Muda Kalahkan Australia 1-0