Pria Selandia Baru Gabung ISIS dan Menyerah, Ini Penuturannya

"Ada seorang wanita yang mereka ambil dari truk dan menembaknya di belakang kepala. Banyak orang berkerumun. Saya tanya apa yang terjadi, tapi tak ada yang menjawab," katanya.
Kejadian lain saat Taylor tinggal di Soussa. "Mereka menyuruh menyalib seseorang dengan catatan di lehernya. Tapi saya tak tahu apa isinya. Saya tak mengerti bahasa Arab," ujarnya.
Dia mengatakan siapa pun yang secara terbuka menentang kekejaman dan penindasan akan dipenjara atau dipenggal lehernya.
Taylor mengaku bertemu beberapa warga Australia di Suriah selain Neil Prakash.
"Aku bertemu dia ketika berada di Raqqa," katanya.
Neil saat itu membuat video bersama kepala media ISIS dan meminta Taylor ikut. "Saya duduk di sana selama 10 menit, dan muncul dalam video selama satu detik," katanya.
Menurut dia, Neil Prakash mengaku memiliki masalah ginjal.

- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS