Pria Selandia Baru Gabung ISIS dan Menyerah, Ini Penuturannya

Terlalu miskin untuk membeli budak
Taylor mengaku salah satu penyesalannya ketika hidup bersama ISIS yaitu dia tidak mampu membeli budak wanita dari kaum Yazidi.
"Saya ingin memiliki (budak), tapi tidak pernah mendapatkannya," ujarnya.
"Untuk membeli budak, kita perlu 4.000 dolar AS untuk wanita lebih tua, 50 tahun ke atas," jelasnya.
"Uuntuk wanita yang layak, setidaknya perlu 10.000 atau 20.000 dolar. Saya tidak punya uang sebanyak itu. Saya terlalu miskin," tambah Taylor.
Menurut dia, jika punya budak, dia berhak melakukan apa pun atas orang itu, terlepas dari fakta bahwa para wanita itu diambil paksa.
"Itu bukan urusan saya karena, seperti yang saya katakan, untuk membeli seorang wanita itu butuh uang," katanya.
Dia mengatakan karena tak mampu beli budak wanita, dia pun akhirnya menikah dengan wanita Suriah.
Taylor memiliki dua istri saat tinggal bersama ISIS. Keduanya orang Suriah.
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS