Produk Tiongkok Membeludak, Industri Mainan Domestik Lesu

Produk Tiongkok Membeludak, Industri Mainan Domestik Lesu
Ilustrasi mainan. Foto: Novita/Indopos/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Mainan Indonesia Lukas Sutjiadi mengatakan, industri mainan dan perlengkapan anak masih cukup stabil meski dolar naik.

Meski begitu, penjualan agak lesu pada kuartal pertama tahun ini.

Saat ini mayoritas mainan dan perlengkapan anak yang beredar di pasaran merupakan produk impor.

’’Yang impor mencapai 65–70 persen. Sebanyak 60 persen dari Tiongkok,’’ ujar Lukas, Kamis (26/7).

Menurut Lukas, peluang pasar mainan dan perlengkapan anak di Indonesia masih sangat besar.

Impor mainan, games, dan alat olahraga per 17 Oktober 2017 senilai USD 240,2 juta atau sekitar Rp 3,24 triliun.

Angka itu tumbuh 49,91 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang mencapai USD 160,2 juta atau setara sekitar Rp 2,16 triliun.

Melihat besarnya pasar mainan anak di Indonesia, ChaoYu Expo dan Peraga Expo akan kembali menyelenggarakan Indonesia International Toys & Kids Expo (IITE) 2018 di Jakarta International Expo, Kemayoran, 26–28 Juli 2018.

Ketua Umum Asosiasi Mainan Indonesia Lukas Sutjiadi mengatakan, industri mainan dan perlengkapan anak masih cukup stabil meski dolar naik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News