Produksi Beras di Lampung Surplus 266.110 Ton

Produksi Beras di Lampung Surplus 266.110 Ton
Petani memanen padi dengan menggunakan alsintan. Foto: Humas BPPSDMP Kementan

Lebih lanjut Kusnadi menyatakan, dalam kondisi pandemi COVID-19, petani Lampung tetap semangat untuk melakukan panen padi.

"Sebelumnya petani sempat mengeluhkan tentang keterbatasan panen dan berkurangnya pembeli gabah/beras dari luar Provinsi Lampung namun saat ini kendala sudah diatasi," ucapnya.

Kusnadi pun menegaskan, distribusi gabah atau beras untuk wilayah Provinsi Lampung hingga saat ini relatif lanca. Namun untuk distribusi yang di luar Provinsi Lampung khususnya wilayah Sumatera dan Jawa sempat terkendala akibat dampak pandemi COVID-19.

"Tetapi saat kita sudah atasi kendala para petani dengan berupa melakukan mobilisasi alsin panen dari seluruh Brigade Alsintan (provinsi/kabupaten) serta melakukan sosialisasi Gerakan Petani Mandiri Panen dan Simpan Gabah," terangnya.

Terpisah, Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi mengatakan bahwa kondisi panen sudah mencukupi kebutuhan namun memang sempat terjadi kendala distribusi akibat pandemi COVID-19. Oleh karenanya, Kementan bersinergi dengan semua pihak akan mengalokasikan stok beras nasional ke daerah yang defisit pangan.

BACA JUGA: TNI Temukan Belasan Kardus di Dekat Patok Batas Negara, Pas Diperiksa, Isinya Ternyata

"Hal ini tentunya sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kementan terus meningkatkan pasokan, mengamankan stok dan memperlancar distribusi," jelasnya. (cuy/jpnn)

Gubernur Provinsi Lampung Arinal Djunaidi menegaskan, produksi pangan di wilayahnya selama Ramadan ini hingga pasca lebaran nanti tetap aman, sekalipun sedang ada pandemi virus corona. Bahkan hingga Mei ini, Lampung surplus beras 266.110 ton.


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News