Produksi Jagung Diprediksi Mencapai 6,7 Juta Ton

Produksi Jagung Diprediksi Mencapai 6,7 Juta Ton
Kebun jagung. Foto: Humas Kementan

’’Yang terdampak kekeringan adalah lahan di Lamongan seluas 135 hektare, Magetan seluas 430 hektare, dan Pacitan seluas 84 hektare,’’ terangnya.

Hadi menjelaskan, kondisi itu tidak sampai berdampak serius pada produksi jagung.

Sebab, selain di tiga lokasi tersebut, sentra-sentra jagung Jatim tersebar di beberapa lokasi lain.

Misalnya, Tuban, Jember, Sumenep, Kediri, Blitar, Tulungagung, dan Pasuruan.

Saat ini harga rata-rata jagung di tingkat petani berkisar Rp 3.874 per kilogram.

’’Harga relatif stabil, tapi masih di atas HPP Rp 3.150 per kg,’’ ungkap Hadi.

Karena itu, Dinas Pertanian Jatim membentuk posko mitigasi kekeringan hingga di tingkat kecamatan. Tujuannya untuk mencegah meluasnya dampak kekeringan.

’’Kami juga mengajukan bantuan benih melalui cadangan benih nasional, khususnya pada areal terdampak kekeringan di kategori puso,’’ jelas Hadi.

Produksi jagung di Jawa Timur pada tahun ini diprediksi mencapai 6,7 juta ton pipilan kering.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News