Produksi Kakao di Sumbar Meningkat
Rabu, 07 November 2012 – 10:27 WIB
Ditambahkannya, banyaknya petani dan produksi kakao di Sumatera Barat saat ini diharapkan masyarakat juga bisa meningkatkan kreatifitas dalam menciptakan produk terbaru dalam bentuk coklat, "Masyarakat bisa berkreasi dalam menciptakan produk terbaru, sehingga nilai jual hasil kebunnya bisa meningkat karena sudah menjadi barang jadi," ulasnya.
Baca Juga:
Sedangkan, bagi petani dan UKM yang sudah menjadikan barang setengah jadi maupun barang jadi, Irwan Prayitno memberikan apresiasi, "Kita sangat bangga pada UKM maupun produk rumah tangga yang sudah mengolah kakao menjadi produk coklat, sehingga mereka dpat membuka lapangan pkerjaan baru," paparnya.
Disisi lain, Zulefi Sikumbang, Ketua Askindo, mengatakan sumatera barat merupakan daerah yang sangat bagus untuk dikembangkan kakao, sebab dilihat dari iklim dan kondisi alam yang banyak miring, "Sumbar memiliki potensi untuk pengembangan komoditas kakao," jelasnya.
Namun ia mengharapkajn pada petani yang sudah mulai mendapatkan hasil dari kakao tersebut bisa dimanfaatkan menjadi barang setengah jadi, sehingga bisa meningkatkan nilai jual, "Setidaknya masyarakat yang sudah mulai memproduksi kakao, bisa menjual kakao dalam bentuk permentasi," ujarnya.
Ketua Dewan Kako Nasional, Djoko Said Damarjati, mengatakan, dengan meningkatnya produksi kakao di Indonesia, hendaknya juga dapat meningkatkan konsumsi coklat, "Selama ini konsumsi coklat di Indonesia hanya, 0,2 kg perkapita sedangkan konsumsi coklat di negara berkembang sudah mencapai 1 kg perkapita," terangnya.
PADANG--Terus meningkatnya jumlah petani kakao di Sumatera Barat diyakini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Pemerintah Sumbar menargetkan
BERITA TERKAIT
- Tingkat Pengangguran di Sumsel Turun 3,97 Persen
- Gelar Sales Reward 2024, Modernland Ajak Para Pemasar Berprestasi ke Eropa
- Triwulan I 2024, Ekonomi Provinsi Sumsel Tumbuh Sebegini
- Sandi Ajak Pelaku Kreatif Daftar Program Unggulan Kemenparekraf
- Sejumlah Agen AMDK di Jakarta & Depok Kehabisan Stok Seusai Lebaran 2024
- Ditambah 956.227 Ton, Alokasi Pupuk Bersubsidi Jawa Timur jadi 1,9 Juta Ton