Produksi Kopi Naik, Harga Meningkat, Hingga Jadi Juara Dunia

Produksi Kopi Naik, Harga Meningkat, Hingga Jadi Juara Dunia
Kementerian BUMN melalui skema Program Makmur yang dilakukan oleh PMO Kopi Nusantara dan stakeholders terkait, melakukan intervensi untuk meningkatkan produktivitas petani kopi nasional. Foto dok PMO Kopi Nusantara

Produktivitas ini dapat terus ditingkatkan dengan konsistensi perawatan dan perbaikan pola tanam agar dapat mengejar produktivitas negara lain seperti Brazil yang bisa menjadi 2.000 kg/ha per tahun.

Pembiayaan perbankan menjadi daya ungkit Sejak awal hingga Q3 2023, BRI mencatat pembiayaan terhadap petani kopi di wilayah kerja PMO Kopi Nusantara mencapai Rp482 miliar kepada 16.241 orang nasabah.

Realisasi penyaluran pembiayaan juga dicatatkan oleh BNI kepada 4.024 orang nasabah senilai Rp154 miliar.

Pembiayaan ini menjadi daya ungkit bagi petani untuk mengoptimalkan hasil budidaya.

Selain memberikan pembiayaan, perbankan juga memberikan edukasi dalam pengelolaan keuangan petani, misalnya untuk mengalokasikan modal kerja untuk kegiatan budidaya seperti pembelian saprotan, biaya pemangkasan, dan biaya pemanenan.

Selain itu, pendampingan bisnis juga diberikan kepada petani-petani champion, kelompok tani, dan koperasi untuk meningkatkan kapasitas usaha, misalnya yang dilakukan oleh BNI melalui program Xpora dan Jejak Kopi Khatulistiwa untuk mendorong ekspor kopi ke luar negeri.

Selain itu harga jual di tingkat petani juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Harga buah cherry kopi misalnya, naik sekitar 30-40 persen dari tahun sebelumnya.

Peningkatan harga ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pemeliharaan yang lebih intensif dan penerapan skema pemanenan petik merah.

Transaksi perdagangan komoditas kopi yang dilakukan oleh stakeholders PMO Kopi Nusantara juga tercatat positif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News