Produksi Migas Meningkat, Pertamina Hulu Energi Terapkan Strategi Sinergi Operasi

Produksi Migas Meningkat, Pertamina Hulu Energi Terapkan Strategi Sinergi Operasi
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) terus membuktikan kinerja excellent atau sangat baik menuju perusahaan kelas dunia. Foto: ilustrasi/dokumentasi humas Pertamina

Mekanisme kemitraan yang pertama adalah sharing Participating Interest (PI) di suatu wilayah kerja migas dengan mitra strategis dari sisi finansial dan teknologi.

Salah satu penerapan mekanismenya adalah Wilayah Kerja Offshore Southeast Sumatera (OSES) di mana 10% PI dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta kepemilikan PI dengan mitra lainnya seperti pengelolaan Blok Cepu bersama Exxon Mobil Cepu Ltd. (EMCL), dan Ampolex Pte Ltd.

Mekanisme kedua adalah Kerja Sama Operasi (KSO), yang sekarang dikenal dengan New KSO. Sampai saat ini ada 25 KSO dimana sudah ada 3 KSO yang dikonversi menjadi New KSO sedangkan ada 14 KSO Eksiting yang sedang proses konversi menjadi New KSO. Kontribusi KSO pada produksi per Agustus 2023 adalah 2.422 BOPD (barel minyak per hari) dan 9,58 MMSCFD (juta kaki kubik gas per hari).

Mekanisme ketiga adalah Joint Operating Body (JOB).

Selain itu terdapat mekanisme pengelolaan sumur tua dengan landasan Peraturan Menteri ESDM No 01 Tahun 2008 tentang Pedoman Pengusahaan Pertambangan Minyak Bumi pada Sumur Tua.

Mekanisme selanjutnya untuk Implementasi pengelolaan sumur idle adalah dengan konsep kemitraan akan mulai diterapkan di Pertamina EP dan Pertamina Hulu Rokan.

Sudah ada empat HOA yang disepakati dengan beberapa potensi kemitraan lain masih dalam tahap diskusi.

Sementara itu untuk idle wells yang bisa dikerjakan sendiri, PHE sudah melakukan reaktivasi sumur idle ini sebanyak kurang lebih 800 – 900 sumur per tahun.

PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip ESG, untuk mendukung target Pemerintah dalam mencapai produksi minyak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News