Produksi Minyak Indonesia Terancam Habis

jpnn.com, JAKARTA - Executive Director of Indonesian Petroleum Association (IPA) Marjolijn Elisabeth Wajong menuturkan, investasi sektor hulu minyak dan gas (migas) Indonesia pada 2016 menurun 27 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Dia menyatakan, jumlah investasi menurun dari USD 15,34 miliar menjadi USD 11,15 miliar.
Menurunnya investasi di sektor migas itu berkorelasi dengan susutnya cadangan migas.
”Turunnya harga minyak mentah dunia yang terjadi sejak pertengahan 2014 mengakibatkan kontraktor migas melakukan efisiensi. Termasuk mengurangi belanja investasi,” ujarnya di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Rabu (10/5).
Akibatnya, cadangan migas nasional menurun karena minimnya kegiatan eksplorasi.
Marjolijn memerinci, wilayah eksplorasi migas sejak 2012–2016 menurun.
Pada 2012, terdapat 233 wilayah eksplorasi. Kemudian, pada 2013 ada 238 wilayah, 2014 (235 wilayah), 2015 (228 wilayah), dan 2016 (199 wilayah).
”Pada 2016, ada 199 wilayah eksplorasi dengan perincian 110 wilayah kerja (WK) migas aktif, 52 WK konvensional, dan 37 WK proses terminasi,” paparnya.
Executive Director of Indonesian Petroleum Association (IPA) Marjolijn Elisabeth Wajong menuturkan, investasi sektor hulu minyak dan gas (migas)
- Investasi Jateng di Triwulan I-2025 Capai Rp 21 Triliun
- Pelindo & Kemenhub Dorong Investasi di Sektor Maritim Lewat Indonesia Maritime Week 2025
- MDI Ventures lewat Amvesindo Ambil Peran dalam Peluncuran Maturation Map
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Tinjau Operasional PHM, Dorong Produksi Energi Nasional
- Ini Salah Satu Pilihan Investasi Optimal di Tengah Tantangan Ketidakpastian Ekonomi Global