Produsen Australia Lirik Penjualan Online Ke China

Ia menjelaskan, "Kami berbicara tentang segudang platform, yang bisa sangat membingungkan. Ini adalah platform yang memiliki puluhan atau ratusan juta pengguna masing-masingnya."
James mengatakan, hari belanja online di China yang ditargetkan, satu harinya, penjualan telah tumbuh sekitar 1.000 kali dalam tujuh tahun, dari 26 juta dolar (atau setara Rp 260 miliar) menjadi 18,57 miliar dolar (atau setara Rp 185,7 triliun).
Ia menyebut, perdagangan melalui e-commerce memberi produsen premi harga yang tak akan mereka capai di pasar domestik.
"Apa yang dibuka ini adalah pasar dan poin harga untuk produsen di Australia yang mungkin tak pernah dialami sebelumnya," sebut James Clarke.
"Untuk memberikan contoh, saya baru-baru ini berbicara kepada pemasok produk susu ke China, dan mereka akan menjual per liter di pasar domestik Australia sebesar 1 dolar (atau setara Rp 10 ribu), atau sekitar itu, untuk memasok susu mereka di pasar domestik lokal itulah yang didapat produsen,†jelasnya.
Ia menyambung, "Sekarang mereka akan mendapatkan antara 7-15 dolar (atau setara Rp 70-150 ribu) per liter dengan pergi langsung ke pasar China dengan produk tersebut.
“Jadi apa yang dibuka hal ini adalah saluran bisnis langsung ke konsumen untuk beberapa produsen ini, dan poin harga dan keuntungan yang benar-benar tak bisa mereka dapatkan di pasar domestik,†pungkasnya.
Sektor agribisnis Australia Barat tengah mengeksplorasi e-commerce sebagai metode penjualan produk mereka ke China.Meski hal ini bisa menjadi proses
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan