Produsen Baja AS Relokasi ke Indonesia
Rabu, 28 Januari 2009 – 08:14 WIB
Menurut Direktur Industri Logam Departemen Perindustrian (Depperin) Putu Suryawirawan, proses pembangunan pabrik Mandan Steel di Kalsel terus dimatangkan. Pabrik baru itu direncanakan berkapasitas 300 ribu ton per tahun. “Mandan Steel melakukan relokasi dengan total investasi hingga USD 1 miliar dengan kapasitas satu juta ton. Tapi rencana itu dilakukan secara bertahap,” tutur Putu.
Baca Juga:
Putu mengungkapkan, harga baja dunia saat ini mencapai titik terendah di level USD 450 per ton. Kalaupun bergerak, harga baja dunia diproyeksikan akan stagnan antara USD 450-460 per ton. ”Pada Maret-Juni, akan ada peningkatan harga lagi kemudian bergerak flat (mendatar) selama beberapa minggu, dan kembali naik perlahan. Pada Juni 2009, harga baja diperkirakan terdongkrak sekitar USD 600 per ton. Di sinilah saat titik balik terjadi,” terangnya.
Perkiraan tersebut, lanjut dia, berdasarkan analisis dari Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) yang menyatakan harga baja dunia mulai pekan kedua Maret akan kembali ke harga yang bagus. Oleh sebab itu, produsen baja terbesar di dunia, Tiongkok, secara bertahap mulai meningkatkan produksi. ”Tiongkok akan kembali menjadi barometer pergerakan pasar baja dunia pada tahun ini. Sejumlah konsumen yang relatif tak terpengaruh terhadap dampak negatif resesi global akan meningkatkan konsumsi,” jelasnya. (wir/bas)
JAKARTA – Produsen baja di Amerika Serikat (AS) mulai merasakan iklim bisnis yang tak nyaman di negaranya. Ini menyusul krisis finansial
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- PNM Peduli Tanam Mangrove & Serahkan Sumur Bor untuk Warga Indramayu
- Begini Respons Bea Cukai soal Relaksasi Kebijakan Larangan Pembatasan Barang Impor
- Jawab Tantangan Bisnis ke Depan, Pertamina Luncurkan Competency Development Program
- Harga Emas Antam Sabtu 18 Mei 2024, Naik Rp 7.000 Per Gram
- Layanan SIM Keliling Lima Lokasi di Jakarta Hari Ini
- Anak Usaha SIG Raih BUMN Entrepreneurial Marketing Awards 2024