Profil Ayman al-Zawahiri, Jejak Teror dan Ajalnya

Profil Ayman al-Zawahiri, Jejak Teror dan Ajalnya
Ayman al-Zawahiri dalam satu poster di laman FBI. Foto: dok NYpost

Memang Al-Qaeda terus menebar teror. Namun, kekuatannya juga terus tergerus.

Pada 2 Mei 2011, operasi senyap pasukan elite AS Navy SEALs berhasil mematikan Osama di rumah persembunyiannya di Abbottabat, Pakistan. Pria asal Arab Saudi itu pun menjemput ajalnya.

Sejak itu, Zawahiri menjadi pengganti Osama. AS pun terus memburu pentolan Al-Qaeda tersebut.

Negeri Paman Sam itu menempatkan Zawahiri ke dalam daftar ‘most wanted’ alias teroris paling diburu. AS membanderol nyawa Zawahiri seharga USD 25 juta.

Saat Al-Qaeda kian melemah, Zawahiri justru terlibat perseteruan dengan pemimpin Negara Islam Irak Suriah (ISIS) Abu Bakr al-Baghdadi. ISIS dikenal ganas membantai kaum Syiah.

Baghdadi menuding Zawahiri dan Al-Qaeda yang beraliran Suni menentang serangan ISIS terhadap pengikut Syiah.

Baghdadi juga menuduh Zawahiri mau bekerja dengan para pemimpin Kristen.

Tentu saja Zawahiri membantah tuduhan itu. Dia mengaku tak akan tunduk kepada selain Allah.

Ayman al-Zawahiri menjadi orang pertama di Al-Qaeda sejak kematian Osama pada 2011. AS melabelinya sebagai sosok ‘most wanted’ alias paling dicari.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News