Program Khatam Alquran di Rutan Salemba Mengajak Napi ke Jalan yang Benar

Program Khatam Alquran di Rutan Salemba Mengajak Napi ke Jalan yang Benar
Program Khatam Alquran di Rutan Salemba. Foto : Ist

Dengan animo warga binaan untuk ikut begitu besar, sementara fasilitas terbatas, membuat seleksi menjadi keharusan.

“Kami melalui Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP ) yang menyeleksi melihat bagaimana tingkat kemampuan dan kemauan calon santri,” kata Masjuno.

Tetapi menurut dia, para peminat yang tak lolos karena kurangnya kemampuan membaca tidak lantas terpinggirkan.

“Kami fasilitasi. Kalau kami menemukan ada yang bahkan buta aksara Alquran tetapi menunjukkan minat dan kemauan yang besar, kami buatkan kelas khusus. Mungkin juga dengan melibatkan teman-teman mereka sesama warga binaan untuk mengajari,” kata Kepala Rutan Salemba itu.

BACA JUGA : Vanessa Angel: Pagi Mas, Jangan Lupa Salat Jumat ya Mas

Masjuno juga tak ingin berprasangka buruk tentang besarnya minat warga binaan untuk menjadi santri demi mencari kegiatan di tengah kekosongan aktivitas.

“Kalau pun mereka berpura-pura, tak masalah. Berpura-pura ke masjid bagi preman itu berat. Berpura-pura salat pun bagi preman itu berat. Bolehlah mulai dari kepura-puraan, kalau terus dilakukan, kami berharap itu jadi kebiasaan,” sambungnya.

Sementara itu, menurut Kepala Seksi Pelayanan Tahanan Rutan Salemba Pance Daniel, santri yang lulus tahun ini sedikit berkurang dari rata-rata setiap tahun.

Program Khatam Alquran di Rutan Salemba bisa meningkatkan kapasitas sumber daya manusia para santri yang merupakan warga binaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News