Program MAPAN Ajinomoto Masuk Karawang, Peternak & Kader Posyandu Jadi Target
jpnn.com, JAKARTA - PT Ajinomoto Indonesia gencar melakukan edukasi kepada masyarakat lewat salah satu programnya MAPAN atau Mitra Health Provider Ajinomoto.
Salah satu wilayah yang dijajal Ajinomoto Indonesia adalah Desa Klari, Karawang. Desa ini mendapatkan bantuan 5 ton pakan ternak secara gratis dan 1.000 ekor bibit ayam.
Direktur PT Ajinomoto Indonesia Jasman Silalahi menyampaikan kebijakan perusahaan adalah membantu masyarakat termasuk petani dan peternak.
"Dengan adanya program pemberian pakan ternak secara gratis serta bibit ayam, maka para penerima manfaat bisa mengurangi biaya pembelian makanan ternak," kata Jasman Silalahi saat kick off program MAPAN di Karawang pada 26 September.
Dia menambahkan untuk membantu keberlangsungan bahan baku bagi petani dan peternak, Ajinomoto bekerja sama dengan PT Ray Hikmah Jaya (RHJ) dalam pengelolaan limbah secara berkelanjutan.
Kemitraan itu berfokus pada pengolahan limbah menjadi pakan ternak alternatif, menciptakan dampak positif bagi peternak dan lingkungan sekitar.
Jasman mengungkapkan Ajinomoto dan RHJ telah membina lebih dari 10 kelompok peternak di wilayah Karawang, melibatkan sekitar 200 peternak yang berfokus pada pemeliharaan ayam dan bebek sebanyak 400 ribu ekor.
"Jadi, limbah dari produksi Ajinomoto, termasuk tepung, serta limbah dari pabrik brand lain seperti wafer, biskuit, roti, dan produk chiki, menjadi bahan utama yang diolah menjadi pakan ternak alternatif," terang Jasman.
PT Ajinomoto Indonesia gencar melakukan edukasi kepada masyarakat lewat salah satu programnya MAPAN atau Mitra Health Provider Ajinomoto.
- Kasus Stunting di Bangka Selatan Alami Penurunan
- Pemkab Tabanan Sukses Turunkan Angka Stunting Menjadi 6,3 Persen
- Pj Gubernur Sumsel Beri Edukasi Tentang Stunting kepada Masyarakat
- Pj Ketua TP PKK Tyas Fatoni Kukuhkan Ketua Pembina Posyandu Kabupaten se-Sumsel
- Bicara Stunting, Pj Gubernur Agus Fatoni Sebut Peran Dokter Kandungan Sangat Penting
- Terima Audiensi Kepala BKKBN Sumsel, Tyas Fatoni Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting