Program Sekolah Lapangan Daerah Irigasi Perkuat SDM Petani

Petani diberikan pemahaman soal bagaimana mengetahui jumlah pupuk yang seharusnya dipakah di lahannya, sehingga penerapan pupuk lebih berimbang.
"Selain itu dapat menghemat pengeluaran, menekan kerusakan lingkungan dan produksi sesuai target," kata Dedeh.
Ada pula kegiatan praktik antara lain turun ke sawah untuk mengambil contoh tanah dengan cara yang benar, selanjutnya dianalisa oleh masing-masing kelompok.
Tujuannya, untuk mengetahui kandungan NPK tanah sawah yang dianalisa menggunakan PTUS apakah termasuk kategori sangat rendah, rendah, sedang dan tinggi.
"Dengan begitu peserta bisa membedakan bahwa pupuk itu palsu atau tidak," kata dia.
Kepala UPTD PKP/ BPP Buahdua Yani Suryani menyebut program IPDMIP memiliki dampak positif terhadap peningkatan kompetensi para petani. Yakni bagaimana meningkatkan produktivitas padi, merehabilitasi jaringan irigasi, mencetak sawah beririgasi, menjamin tersedianya air untuk irigasi, hingga meningkatkan infrastruktur pertanian.
"Kita yakin dengan begitu, cita-cita kedaulatan pangan nasional bisa terealisasi," tutup dia.
Sementara, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo optimistis bahwa kegiatan IPDMIP berjalan maksimal dan bermanfaat bagi kepentingan masyarakat perdesaan, khususnya bagi petani dalam mendukung pencapaian ketahanan pangan.
Sekolah lapangan daerah irigasi mendorong peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) para petani.
- Stok Bulog Selama 4 Bulan Capai 3,5 Juta Ton, Terbesar Sejak Indonesia Merdeka
- Gegara Rekor Inflasi Rendah, Pemerintah Klaim Swasembasa Pangan Bakal Sukses
- Sopir Travel Kecelakaan Maut di Tol Cisumdawu Ditetapkan Jadi Tersangka
- Promosikan Hasil Riset GRS BPDP, AII: Bisa Dihilirisasi Petani dan UMKM
- Kolaborasi BULOG-Pupuk Indonesia Saat Panen Raya, Petani Langsung Beli Pupuk Sesuai HET
- Bappenas Meluncurkan Peta Jalan Pengembangan Tenaga Kerja Hijau Indonesia