Proyek Jembatan Penghubung Pelabuhan Patimban Ditandatangani

Proyek Jembatan Penghubung Pelabuhan Patimban Ditandatangani
Presiden Jokowi saat meninjau pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, Jumat (29/11). Foto: BPMI Setpres

jpnn.com, SUBANG - Proyek pengembangan Pelabuhan Patimban tahap pertama (paket ke-3) Jembatan Penghubung atau Port Development Project (I) Package 3: Connecting Bridge telah ditandatangani pada Kamis (13/2) lalu.

Penandatanganan dilakukan antara Kementerian Perhubungan dengan Perusahaan Gabungan Wika – PP.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono mengatakan, Presiden sangat mengharapkan keberadaan pelabuhan ini akan membawa dampak positif bagi perekonomian di Indonesia.

“Beliau mengapresiasi pembangunan Pelabuhan Patimban, yang luasnya hampir setara dengan Pelabuhan Tanjung Priok. Presiden berharap dengan dibangunnya pelabuhan ini, akan meningkatkan kinerja pelabuhan yang lebih kompetitif sehingga dapat menurunkan biaya logistik,” ucap Djoko saat membacakan sambutan Menteri Perhubungan.

Direncanakan pada September 2020 akan dilakukan soft opening untuk Pelabuhan Patimban tahap pertama. 

“Pemerintah berharap dengan beroperasinya Pelabuhan Patimban dapat mengefisienkan biaya ekspor produk otomotif Indonesia ke luar negeri, meningkatkan daya saing, menurunkan biaya logistik di Indonesia, serta mendukung kelancaran arus barang yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” harapnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo mengatakan, dalam percepatan penyelenggaraan Pelabuhan Patimban, Kemenhub telah memulai pembangunan yang masuk ke dalam tahap pertama antara lain pembangunan area terminal, pembangunan Breakwater, Seawall, dan Revetment, pembangunan Back Up Area, jalan akses, dan jembatan penghubung.

“Dapat kami laporkan pula bahwa progres pembangunan kontruksi terminal kendaraan dan peti kemas sejak tanggal kontrak 27 Juli 2018 telah mencapai 58,37% per 26 Januari 2020, pembangunan Breakwater, Seawall dan Revetment sejak tanggal kontrak 30 November 2018 telah mencapai 25, 036 % per 11 Februari 2020,” papar dia.

Pemerintah berharap dengan beroperasinya Pelabuhan Patimban dapat mengefisienkan biaya ekspor produk otomotif Indonesia ke luar negeri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News