Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung: Dana Membengkak Rakyat Menuntut Penjelasan
Senin, 11 Oktober 2021 – 20:06 WIB
"Pembengkakan biaya proyek yang cukup tinggi sebenarnya alarm bagi keberlanjutan Proyek Kereta Cepat," ujar Bhima kepada JPNN.com, Senin (11/10).
Ekonom itu menilai sejak awal pemerintah terlalu percaya diri mengedepankan model B to B (bussiness to bussiness) tanpa uang APBN dalam proyek tersebut.
"Ya, enggak bisa, tanpa pandemi saja, memang pemerintah harus terlibat dalam G to B (Govermen to bussiness)," kata dia. (ast/jpnn)
Politikus Partai Demokrat Hinca Panjaitan menuntut penjelasan dari pemerintah atas kabar membengkaknya biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung hingga menggunakan APBN dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN)
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Aristo Setiawan
BERITA TERKAIT
- Pembekalan Teknologi Digital untuk Nasabah PNM Terus Digeber
- BRI Lakukan Buyback, Ini Sebabnya
- Pesan Muhammadiyah soal Pengelolaan Tambang: Harus Berkesinambungan
- Maluku dan NTT Punya Segudang Potensi, tetapi Menghadapi Banyak Masalah
- Rasio NPL Bank Mandiri Terjaga di Level 1,02 Persen selama Kuartal I 2024
- Kinerja APBN On Track di Triwulan 1 2024, Penerimaan Bea Cukai Telah Capai Rp 69 T