Proyek Pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera Molor dari Target

Proyek Pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera Molor dari Target
Sejumlah kendaraan roda empat memasuki Gerbang Tol Indralaya jalan tol Sumatera Ruas Palembang-Indralaya (Palindra) di Indralaya, Ogan Ilir (OI), Sumatra Selatan,Nova Wahyudi/kye/18)

jpnn.com, PALEMBANG - Pembangunan jalan Tol Trans-Sumatera ruas Indralaya-Prabumulih di Sumatera Selatan, sepanjang 65 km diketahui molor dari target karena hingga kini belum tersedia lahannya.

Manajer Proyek PT Hutama Karya Hasan Turcahyo mengatakan semula pekerjaan fisik proyek ini ditargetkan mulai dikerjakan pada awal 2020 tetapi hingga kini pembebasan lahan belum berjalan sesuai rencana. Padahai pencanangan proyek sudah dilakukan pada 9 April 2019.

“Pada prinsipnya, Hutama Karya sudah siap, mulai dari kesiapan dana kontraktor yang sudah tersedia sejak Agustus hingga peralatannya,” kata dia.

Hasan mengatakan pada 27 Desember 2019 telah dilakukan rapat dengan instansi terkait untuk mempercepat proyek ruas Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) ini di Griya Agung, Palembang.

Dalam kesempatan itu, diungkapkan bahwa pembebasan lahan terkendala persoalan teknis, yakni ketika dilakukan pengukuran di lokasi ternyata banyak pihak yang mengaku sebagai pemilik.

Lahan itu ada yang dimiliki warga, perusahaan perkebunan sawit swasta hingga perkebunan tebu milik BUMN.

Terlepas dari persoalan tersebut, HK sangat menyayangkan kondisi ini mengingat sejak pencanangan pada tujuh bulan lalu dilakukan proses lanjutan yang relatif cepat.

Penetapan lokasi sudah dilakukan pada 10 Juli 2019 dan pendelegasian tugas ke Kantor Pertanahan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Ogan Ilir pada 6 Agustus 2019.

Pekerjaan fisik proyek pembangunan jalan Tol Trans-Sumatera Molor tadinya ditargetkan mulai dikerjakan pada awal 2020.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News