Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Dipangkas IMF, Syarief Hasan Khawatir, Semoga Ini Tidak Terjadi

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Dipangkas IMF, Syarief Hasan Khawatir, Semoga Ini Tidak Terjadi
Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan. Foto: Ricardo/jpnn.com.

"Selama kebijakan penanganan pandemi masih parsial dan kompromis, pertumbuhan ekonomi di 2021 justru jauh lebih rawan. Apalagi, dengan adanya varian delta yang jauh lebih menular dan berbahaya," ucapnya.

Dia menilai di tengah kelesuan ekonomi seperti sekarang ini, langkah yang paling mungkin untuk merangsang pertumbuhan adalah melalui ekspansi fiskal berupa bantuan sosial dan belanja pemerintah.

Namun sisi lain paradoks ini, Kementerian Keuangan melaporkan bahwa realisasi anggaran penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi sepanjang tahun 2020 hanya terserap 83,4 persen atau Rp 579,79 triliun dari pagu Rp 695,2 triliun.

Bahkan, katanya, jika dibandingkan dengan Laporan BPK dalam IHPS II 2020 dengan total alokasi sebesar Rp 841,89 triliun, sesungguhnya anggaran yang terserap jauh di bawah angka yang dilaporkan.

Baca Juga: Jaksa Pinangki Masih Ditahan di Rutan Kejagung, Boyamin Protes, Ada Apa?

Politikus senior Partai Demokrat itu menambahkan, jika pemerintah tidak juga mengambil kebijakan yang tegas dan terukur, maka dikhawatirkan target pertumbuhan 4 persen sekalipun juga tidak akan tercapai.

Selain itu, bila di sepanjang 2021 ini pemerintah juga tidak mampu mengoptimalisasi anggaran penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi, bisa jadi pertumbuhan ekonomi tahun ini tidak akan beda jauh dengan 2020.

"Tahun lalu, konsumsi rumah tangga menyumbang 57,66 persen PDB dan belanja pemerintah di angka 9,29 persen. Hasilnya ekonomi tumbuh negatif di angka minus 2,07 persen. Semoga saja kekhawatiran ini tidak terjadi," pungkas Syarief Hasan. (*/jpnn)

Wakil Ketua MPR Syarief Hasan ungkap kekhawatirannya soal pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News