PSI: Amien Rais Senior yang Buruk

PSI: Amien Rais Senior yang Buruk
Juru bicara PSI Dedek Prayudi. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Kemarin, Jumat (5/10), Polda Metro Jaya memanggil Amien Rais untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait hoaks Ratna Sarumpaet. Namun, ketua Dewan Kehormatan PAN itu memilih tidak hadir tanpa alasan jelas.

Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi menilai, mangkirnya Amien Rais dari panggilan Polri sebagai saksi adalah sebuah contoh buruk dari seorang senior.

"Itu contoh senior buruk kepada kami pemuda dalam upaya penegakan hukum," ujar Dedek kepada JawaPos.com, Sabtu (6/10).

‎Menurut Dedek, politik di Indonesia harus mengedepankan kejujuran dalam berpolitik. Membenarkan dan bahkan menyebarkan kebohongan, kebencian, dan fitnah.

Oleh karena itu, jika ada penyebaran kabar bohong yang dilakukan elite, itu akan langsung berdampak pada perilaku masyarakat, terutama pemuda yang kini jumlahnya sangat besar dan dapat mengakses pemberitaan dengan mudahnya.

"Oleh karena itu, setiap politisi harus mendukung proses hukum kasus berita bohong ini, bukan mempersulit proses tersebut. Dalam demokrasi yang maju, hukum adalah panglima peradaban," katanya.

Dia pun meminta agar proses hukum kasus berita bohong yang diduga dilakukan oleh Ratna Sarumpaet ini harus dibuka seterang-terangnya kepada masyarakat. Itu dilakukan supaya tidak terulang lagi kasus yang serupa dan agar menjadi pelajaran bagi pendewasaan kita dalam berdemokrasi.

Tidak ada yang perlu ditakuti, terlebih apabila tidak merasa bersalah. Hukum sudah menyediakan ruang bagi seluruh rakyat Indonesia untuk melakukan pembelaan.

PSI mengomentari mangkirnya Amien Rais dari panggilan Polda Metro Jaya terkait kasus Ratna Sarumpaet

Sumber Jawapos.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News