PSI: KPI Jangan Hanya Urusi Paha dan Dada Perempuan

PSI: KPI Jangan Hanya Urusi Paha dan Dada Perempuan
Blackpink. Foto: Instagram/blackpinkofficial

“Kalau misalnya saja, paha atau dada anggota Blackpink dieksploitasi dengan pengambilan gambar close up, saya paham bila ada pelarangan. Tapi bukankah kita bisa melihat sendiri, ini tidak terjadi dengan iklan Shopee?” kata Dara menambahkan.

Dara setuju bahwa KPI harus serius mendengar keluhan masyarakat. Namun, kata Dara lagi, KPI harus selektif dan bersikap berwibawa dengan merujuk pada aturan-aturan yang mereka buat sendiri dan menghargai kreativitas masyarakat.

“KPI jangan sampai menjadi lembaga yang serba melarang hanya karena ada suara masyarakat tertentu. KPI jangan hanya mengurusi dada dan paha perempuan. Masih banyak PR kita di dunia penyiaran yang lebih mendesak dari ini,” ujar caleg dari Sumut ini.

“Para pekerja media jangan sampai dibuat bingung hanya karena mereka tiba-tiba saja dikenai aturan yang terkesan mengada-ada," tegasnya lagi.

Dara khawatir KPI akan jadi bahan tertawaan masyarakat. Dia mengingatkan tahun 2016, KPI juga dikecam karena kasus sensor dengan cara blur di program televisi seperti kartun Sponge Bob, Dora Emon, ataupun pemilihan Putri Indonesia dan acara olahraga.

"Ketika itu bahkan ada sindiran bahwa susu sapi pun akan disensor KPI," ujar Dara. "Itu terjadi karena anggota KPI tampak tidak profesional bekerja!"

Terkait dengan penampilan perempuan di televisi, Dara menyatakan selama ini stasiun-stasiun televisi sudah berusaha patuh mengikuti aturan KPI.

"Mereka pasti memblur atau bahkan menghilangkan bagian siaran yang dipandang mengekspolitasi tubuh perempuan atau seks. Mereka sudah patuh," ujar Dara. "Karena itu KPI jangan sampai mempersulit stasiun televisi dengan membuat aturan mengada-ada," pungkasnya. (flo/jpnn)


KPI jangan sampai menjadi lembaga yang serba melarang hanya karena ada suara masyarakat tertentu.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News