PSI Papua: Bentuk Tim Independen, Usut Tuntas Kasus Penembakan Kepada Pendeta Zanambani

PSI Papua: Bentuk Tim Independen, Usut Tuntas Kasus Penembakan Kepada Pendeta Zanambani
Ilustrasi Police Line. Foto: antaranews.com

jpnn.com, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia melalui Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Papua (DPW PSI Papua) Karmin Lasuliha menyampaikan rasa belasungkawa dan mengutuk keras atas penembakan yang menyebabkan meninggalnya Pendeta Yeremia Zanambani di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, pada 19 September 2020 lalu.

Menurutnya, ini adalah kejahatan kemanusiaan yang harus segera diusut tuntas. Semua stakeholder harus bekerja sama agar kasus penembakan yang terjadi bisa selesai secara terang benderang, keluarga korban diberikan jaminan dalam kelangsungan hidup mereka.

“Kasus ini harus segera diusut tuntas, jangan saling melempar soal, setiap kita pasti prihatin atas penembakan yang terjadi, bagaimana nasib keluarga yang ditinggalkan harus dijamin kelangsungan hidup mereka bukan untuk saat ini saja tapi kedepannya seperti apa, kasus penembakan ini adalah kejahatan kemanusiaan, terlebih yang menjadi korban adalah seorang hamba Tuhan, ini harus diungkap dengan terang,” ujar Karmin dalam keterangan persnya, Kamis (1/10).

Menurutnya, sebagai partai politik yang mengampanyekan rasa solidaritas terhadap sesama, PSI akan terus mengawal untuk mendorong penyelesaian kasus penembakan yang terjadi di Intan Jaya.

Karmin berpendapat PSI sangat mendukung pernyataan ketua Sinode GKII terkait pengusutan tuntas kasus penembakan dan penanganan pengungsi akibat itu.

“Kami berkewajiban bersolider, kami mendukung pernyataan Pak Pendeta Daniel Ronda untuk mendorong penyelesaian kasus ini, sudah sejauh mana penanganannya juga para pengungsi yang saat ini menjadi masalah baru sebagai dampaknya," kata Karmin Lasuliha.

Menurutnya, saat ini terjadi kesimpangsiuran baik di media social maupun di media konvensional dan semua pemberitaan itu terus digulirkan, tuduhan saat ini mengarah ke mana-mana. Untuk itu PSI mendukung negara untuk membentuk Tim Independen dalam menyelesaikan kasus penembakan yang terjadi agar masyarakat merasa aman.

“Ya, pemberitaan membuat kebingungan pada masyarakat, tuduhan ke mana-mana tanpa ada kejelasan dan ini sangat membahayakan, saya setuju bahwa tim independen sudah dibentuk untuk mengungkap kebuntuan biar lebih terang siapa pelakunya, yang jelas akibat kasus ini tentu akan menimbulkan rasa was-was dalam aktifitas masyarakat terutama di wilayah pelosok,” tegas Karmin.

Semua stakeholder harus bekerja sama agar kasus penembakan yang terjadi bisa selesai secara terang benderang, keluarga korban diberikan jaminan dalam kelangsungan hidup mereka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News