PSI: Pemprov DKI Bakal Defisit Rp 10,7 Triliun

PSI: Pemprov DKI Bakal Defisit Rp 10,7 Triliun
Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad. Foto: dok jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Fraksi PSI memprediksi keuangan Pemprov DKI bakal defisit sebesar Rp 10,7 triliun pada 2020. Perkiraan ini didasari dokumen Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk APBD DKI 2020.

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad mengatakan, dalam rapat pada 23 Oktober 2019 lalu, Pemprov DKI mengurangi proyeksi pendapatan di rancangan KUA PPAS 2020 dari Rp 95,9 triliun menjadi Rp 89,4 triliun.

"Di dalamnya terdapat target pajak sebesar Rp 49,5 triliun," ujar Idris, Rabu (14/11).

Target penerimaan pajak Pemprov DKI tahun ini adalah Rp 44,54 triliun. Namun, realisasinya diperkirakan hanya Rp 40,2 triliun atau defisit Rp 4,43 triliun.

Melihat fakta tersebut, Fraksi PSI menilai target pajak 2020 sebesar Rp 49,5 triliun tidak realistis. Hitungan PSI, penerimaan yang realistis adalah Rp 43,7 triliun.

"Jika prediksi kami ini benar, maka pada 2020 akan ada defisit pendapatan pajak sebesar Rp 5,8 triliun," ujar dia.

Selanjutnya, potensi defisit juga akan terjadi pada anggaran belanja sebesar Rp 4,9 triliun. Jika dikalkulasikan, potensi defisit 2020 pada pendapatan dan belanja menjadi Rp 10,7 triliun. (ant/dil/jpnn)

Fraksi PSI memprediksi keuangan Pemprov DKI bakal defisit sebesar Rp 10,7 triliun pada 2020. Perkiraan ini didasari dokumen KUA-PPAS


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News