PSI Tak Usah Memaksakan, Lolos ke Parlemen Justru Menimbulkan Deligitimasi Hasil Pemilu

PSI Tak Usah Memaksakan, Lolos ke Parlemen Justru Menimbulkan Deligitimasi Hasil Pemilu
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan hampir tidak mungkin Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendapatkan angka empat pada Pemilu 2024. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan hampir tidak mungkin Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendapatkan angka empat pada Pemilu 2024.

Dia mengatakan seluruh hasil hitung cepat yang dilakukan berbagai lembaga sudah menempatkan PSI di bawah empat persen atau tidak memenuhi unsur parlementary threshold.

“Sudah terjadi ijmak ulama quick count bahwa PSI tidak lolos PT 4 persen. Jika data semua lembaga penyelenggara quick count digabung, maka sampel jadi gede dan MoE jadi makin kecil. Tanpa digabung aja MoE kurang dari 1 persen, dan itu pun PSI tidak sampe 4 persen,” ujar Burhanudin melalui akunnya di X.

Burhanuddin Muhtadi justru menilai apabila PSI ke parlemen, bisa menimbulkan deligitimasi masyarakat terhadap pemilu.

“Mending PSI menerima kenyataan dengan lapang dada. Ketimbang lolos PT tetapi malah menimbulkan deligitimasi terhadap hasil pemilu 2024," tandas dia.

Real Count Pemilu Legislatif (Pileg) Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga Jumat (1/3) masih berlangsung. Data terbaru menunjukkan adanya naik dan turun perolehan suara nasional sejumlah partai politik.

Satu hal yang menarik perhatian yaitu perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang kenaikannya disorot oleh banyak pihak karena naik secara drastis dalam penghitungan resmi KPU per 1 Maret 2024. (tan/jpnn)


Burhanudin Muhtadi mengatakan seluruh hasil hitung cepat yang dilakukan berbagai lembaga sudah menempatkan PSI di bawah empat persen.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News