PSIM vs PS Tira Rusuh: Sanksinya Apa, Pak Komdis?

PSIM vs PS Tira Rusuh: Sanksinya Apa, Pak Komdis?
Suporter masuk ke arena pertandingan saat laga PSIM vs PS Tira. Foto: Rizal SN/Radar Jogja

Sementara, untuk pemain PS Tira yang terlibat keributan, hukuman juga siap menanti. Sanksi larangan bertanding mulai dari 1 bulan hingga seumur hidup bisa dijatuhkan. untuk denda sendiri sesuai dengan pasal 53 terkait tingkak laku buruk tim, Rp 100 juta sudah wajib dibayar.

Salah seorang pemain PS Tira Abduh Lestaluhu berharap Komdis bisa adil dalam memberikan hukuman. Dia sadar jika memang ada rekannya yang terlibat kerusuhan dalam pertandingan tersebut. ’’Komdis harus benar-benar jeli, tidak melihat video pertandingan yang sedikit itu. Harus lihat secara keseluruhan. Kalau kami memulai duluan harus terima tapi ini bukan kami yang mulai. Mereka yang harus kena sanksi bukan kami,’’ tegasnya.

Abduh memang berada di tribun saat kejadian. Dia tidak ikut bermain. Tapi dia menyaksikan sendiri awal mula bagaimana persitiwa kerusuhan itu terjadi. ’’Dari gol pertama bench kami sudah dilempari. Setelah gol kedua malah lebih parah, suporter dari timur turun lalu menyerang teman-teman di lapangan,’’ kenangnya.

Mengenai rekannya yang juga ikut keributan, dia bercerita kalau pria yang dipukuli berkaos hitam itu awalnya menyerang asisten pelatih PS Tira, Mahruzar Nasution. Dari situ, rekan-rekannya emosi. Tidak terima pelatihnya diperlakukan seperti itu. ’’Dia (pria berkaos hitam di video) turun dari tribun belakang gawang. Lalu melempar dan menyerang pelatih kami,’’ paparnya. Abduh sendiri yang di atas tribun aman karena dilindungi oleh beberapa oknum suporter yang tidak ikut kerusuhan.

Di luar itu, mantan bek sayap Timnas Indonesia itu berujar kalau peristiwa kerusuhan itu sebenarnya sudah didengar sebelum pertandingan. tepat H-1 ketika kedua tim melakukan rapat koordinasi pertandingan. ’’Coach Mahruzar bilang kalau dikasih tahu PSIM suporternya akan demo menuntur manajemen. Tapi seiring berjalanannya waktu, demo manajemen tidak jadi, protes wasit lalu  menyerang kami,’’ ucapnya.

Anggota Exco PSSI Yoyok Sukawi menegaskan peristiwa di Bantul itu merupakan buntut dari isu pengaturan skor yang saat ini sedang ramai diperbincangkan. Akibatnya, suporter sudah tidak ada rasa percaya lagi terhadap wasit ataupun hasil dari sebuah pertandingan. ’’Setiap ada pertandingan yang krusial, yang kalah merasa dikalahkan oleh pengaturan skor. Ini PR panjang bagi kami untuk menyelesaikannya,’’ jelasnya.

Dia menegaskan PSSI akan segera memberantas hal tersebut. Komite AdHoc juga akan segera dibentuk yang secara khusus bakal memberantas permasalahan pengaturan skor. ’’’Kami masih menyelaraskan dengan statuta FIFA. Disesuaikan agar sesuai dengan FIFA,’’ paparnya.

Yoyok juga berharap Komdis bisa benar-benar memberikan hukuman yang berat kepada semua pihak yang terlibat. Hukuman yang benar-benar memberi efek jera agar ke depannya tidak ada lagi persitiwa yang sama. ’’Harus lebih berat dibandingkan yang sudah-sudah. Kalau tidak begitu, terulang lagi terus karena merasa hukumannya sangat ringan,’’ harapnya. (rid)


Anggota Exco PSSI Yoyok Sukawi menegaskan peristiwa di Bantul itu merupakan buntut dari isu pengaturan skor yang saat ini sedang ramai diperbincangkan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News