PT RNI Digadang Jadi Holding BUMN Pangan, Begini Reaksi Politikus PKS Nevi

PT RNI Digadang Jadi Holding BUMN Pangan, Begini Reaksi Politikus PKS Nevi
Anggota Komisi VI DPR RI, Hj. Nevi Zuairina. Foto: Dok. FPKS DPR

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI, Hj. Nevi Zuairina meminta korporasi yang menjadi calon Holding BUMN cluster Pangan melakukan perbaikan. Karena BUMN ini akan memimpin seluruh perusahaan negara yang bergerak di bdang pangan.

Politikus PKS ini menyebutkan, calon Perusahaan Holding BUMN Pangan adalah PT. RNI (Rajawali Nusantara Indonesia). Oleh kementerian BUMN, kata dia, perusahaan ini digadang-gadang akan menjadi holding perusahaan pangan dengan perencanaan mendapat suntikan PMN sebesar Rp1 triliun di tahun 2021.

Anggaran tersebut akan digunakan untuk program sawah, pangan lalu perikanan akan dibangun banyak warehouse, cold storage dan pabrik es untuk perbaiki fasilitas logistik.

“Saya melihat, bila perusahaan Holding ini terealisasi, akan menjadi terobosan besar untuk memecah persoalan pangan yang hingga saat ini banyak terkendala berkaitan persoalan data, persoalan produksi, distribusi dan transit antardaerah," ucap Nevi.

Legislator asal Sumatera Barat II ini, menekankan efektivitas anggaran negara yang akan digelontorkan ini sangat besar. Banyak masyarakat berharap, kekuatan alam negara kita ini dapat dikelola sehingga terbebas dari jeratan impor pangan.

Menurutnya, hal ini dapat direalisasikan dengan kolaborasi pemerintah dan para petani kita di seluruh Indonesia saling bermitra dan bekerja sama untuk mewujudkannya.

Persoalan pengelolaan anggaran ini menjadi pertanyaan karena pada awal November 2020, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyampaikan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I Tahun 2020 di depan DPR.

Hasil IHPS I Tahun 2020 dari BPK menyimpulkan bahwa efektivitas PT RNI dalam melaksanakan fungsi pengendalian pengelolaan keuangan dan aset Tahun 2017 sampai dengan Semester I Tahun 2019 kurang efektif.

PT. RNI (Rajawali Nusantara Indonesia) digadang-gadang akan menjadi holding perusahaan pangan dengan mendapat suntikan PMN sebesar Rp1 triliun di tahun 2021.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News