PTUN Tolak Permohonan Ratu Hemas Soal Pelantikan Oso
jpnn.com, JAKARTA - Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) DKI menolak permohonan terkait pelantikan Ketua DPD Oesman Sapta Odang alias Oso oleh Mahkamah Agung (MA). Permohonan tersebut diajukan oleh Gusti Kanjeng Ratu Hemas dan kawan-kawan.
"Menyatakan permohonan para pemohon tidak dapat diterima," kata ketua majelis hakim Ujang Abdullah saat membacakan putusan di PTUN Jakarta, Jakarta Timur, Kamis (8/6).
Abdullah mengatakan, pemohon bisa melakukan upaya hukum lanjutan apabila tidak menerima putusan yang dikeluarkan oleh majelis hakim. "Masih ada kesempatan bagi pihak yang tidak sependapat untuk mengajukan PK," ucap Abdullah.
Dalam pertimbangannya, majelis hakim tidak melihat keputusan yang dikeluarkan MA cacat hukum. Majelis hakim juga menilai legal standing para permohonan dalam perkara tidak bisa diterima.
Anggota majelis hakim Nelvy Christin menyatakan, gugatan terkait sumpah pimpinan DPD bukan merupakan kewenangan PTUN. Pasalnya, hal itu adalah seremonial.
Keputusan itu diambil berdasarkan tanggapan beberapa ahli. Salah satunya adalah Yusril Ihza Mahendra.
"Tindakan pengambilan sumpah tidak bisa dijadikan sebagai objek sengketa di PTUN, karena merupakan tindakan seremonial ketatanegaraan," ucap Nelvy. (gil/jpnn)
Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) DKI menolak permohonan terkait pelantikan Ketua DPD Oesman Sapta Odang alias Oso oleh Mahkamah Agung (MA).
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar
- Hanura Buka Pendaftaran Calon Kepala Daerah untuk Pilkada Serentak 2024, OSO Berpesan Begini
- Real Count KPU DPD RI: Ratu Hemas Kantongi Suara Sebanyak Ini
- Heran Terima Laporan Kecurangan di Pilpres, Oso Hanura: Ini Pemilu Gila!
- Oesman Sapta Buka Turnamen Basket OSO Cup 2024, Ini Pesannya
- Sehari Sebelum Debat Cawapres, Mahfud MD ke Markas Slank
- OSO Minta Kader Merapatkan Barisan Kawal Suara Hanura dan Ganjar-Mahfud