PU Keluhkan Dana Minim untuk Tangani Banjir di Malinau

PU Keluhkan Dana Minim untuk Tangani Banjir di Malinau
Banjir yang melanda Kota Malinau, Rabu (22/1). Anggaran minim untuk penanganan banjir dikeluhkan Dinas PU Malinau. Foto: Agusalam Sanip/Radar Tarakan/JPNN

jpnn.com - MALINAU – Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Malinau Kristian Muned mengungkapkan, pihaknya sebenarnya telah menyusun sejumlah program untuk mengatasi persoalan banjir yang kerap menghantui masyarakat Malinau dalam beberapa tahun terakhir. Titik-titik rawan banjir pun sudah dikantongi PU Malinau.

Termasuk di desa Pelita Kanaan, Kecamatan Malinau Kota, yang tergolong daerah cukup parah jika terendam banjir karena berada di dataran rendah, seperti yang tampak kemarin. Di daerah tersebut, kata Kristian, PU sebenarnya akan membuat turap penahan banjir.

“Kalau untuk kegiatan turap, rencananya memang di Pelita,” cetus Kristian Muned kepada Radar Tarakan (Grup JPNN.com), Kamis (22/1).

Selain di Pelita Kanaan, PU juga memprogramkan pembuatan turap di Pulau Bettung dan Seluing.

Kristian Muned juga menyebutkan sejumlah daerah lain yang menjadi titik rawan banjir dan perlu mendapatkan penanganan dari PU. Seperti di Jalan Raja Pandita tepatnya di depan mini market Intimung, di daerah Seluing dan Tanjung Lapang tepatnya di depan pasar.

Untuk beberapa daerah tersebut, pihaknya berencana untuk meninggikan jalan agar tidak mudah terendam banjir ketika air di sungai Sesayap, meluap.

“Karena memang datarannya rendah. Begitu airnya naik, sedikit saja langsung terendam,” cetusnya.

Kegiatan-kegiatan tersebut, imbuhnya, sebenarnya bisa dilaksanakan pada tahun ini jika didukung dengan anggaran. Namun, pihaknya belum bisa berbuat banyak karena dampak dari terbentuknya provinsi Kalimantan Utara yang berimbas pada merosotnya APBD Malinau.

MALINAU – Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Malinau Kristian Muned mengungkapkan, pihaknya sebenarnya telah menyusun sejumlah program

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News