Puan, Sarinah, dan Perjuangan Kartini Masa Kini

Puan, Sarinah, dan Perjuangan Kartini Masa Kini
Ketua DPR RI Puan Maharani. Ilustrasi. Foto: Humas DPR RI

"Mal Sarinah kembali menjadi satu-satunya mal di Indonesia yang tak ada produk impornya. Tentunya ini sangat membantu pengusaha lokal kita, khususnya pelaku UMKM," kata dia.

Bagi Puan, Mal Sarinah bukan sekadar pusat perbelanjaan biasa. Di dalamnya terdapat cita-cita Bung Karno untuk membantu perekonomian rakyat.

Bahkan, sang kakeklah yang memilih nama “Sarinah” untuk bangunan pencakar langit pertama di Indonesia itu.

Sosok Pengasuh Bung Karno

Puan mengatakan nama Sarinah diambil dari sosok Sarinah, pengasuh Soekarno saat kecil.

Saat itu, Soekarno kecil yang baru berumur enam tahun pindah dari Surabaya ke Mojokerto bersama orang tuanya.

Di sanalah, keluarga Soekarno bertemu Sarinah, seorang gadis yang kemudian menjadi asisten keluarga mereka. Namun, Sarinah bukan pelayan dalam pengertian barat.

"Sarinah dianggap bagian dari keluarga. Dari Sarinah, Soekarno mengenal cinta. Sarinah tidak menikah. Selama tinggal bersama keluarga Sukemi, Sarinah juga tidak menerima gaji,” kata Puan.

Puan Maharani bersyukur mal Sarinah yang diberikan namanya oleh Bung Karno dibuka kembali pada momen peringatan Hari Kartini tahun ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News