Ogah Istilah Perang Bintang di Pilgub Jateng, Puan: Seram Banget
jpnn.com, SEMARANG - Ketua Bidang Politik Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan Puan Maharani menolak istilah perang bintang yang ramai dibicarakan publik di pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng).
Puan mengatakan sebutan perang bintang itu menyeramkan. Menurutnya, antara Andika Perkasa maupun Ahmad Luthfi adalah perwira yang kebetulan memiliki pangkat bintang.
"Ini bukan perang bintang, sama-sama calon yang kebetulan kemudian punya bintang, bukan perang bintang, kok, seram banget," kata Puan di Panti Marhaen, Kantor PDI Perjuangan Jateng, Jalan Brigjen Katamso, Kota Semarang, Rabu (4/9) malam.
Putri Ketua Umum PDI Perjuangan itu ingin pelaksanaan pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jateng ini menjunjung kesantunan, etika, kejujuran, dan sikap adil.
"Semuanya itu punya kelebihan masing-masing. Kemudian biar rakyat Jawa Tengah yang memilih siapa pemimpin akan dipilih," kata Puan.
Pun, Ketua DPR RI itu optimistis mempertahankan Jateng sebagai kandang banteng dalam kontestasi politik lima tahunan ini.
"Insya-Allah Pilkada berjalan jujur, adil, santun, gembira, semuanya tidak ada intervensi dari siapa pun biar rakyat yang memilih di Pilkada ini," ujarnya.
Ibunda Pinka Haprani itu juga menyampaikan pesan khusus dari Megawati Soekarnoputri perihal Pilkada Serentak 2024 yang akan digelar November mendatang.
"Lakukan pilkada dengan baik, dengan jujur, dengan adil. Biarkan rakyat Jawa Tengah memilih pemimpinnya," ujarnya.(mcr5/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Menyeramkan! Puan tak mau ada istilah perang bintang di Pilgub Jawa Tengah (Jateng).
Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Wisnu Indra Kusuma
- KPU Jateng Izinkan Kepala Daerah Aktif Ikuti Kampanye dan Dapat Pengamanan
- Survei TBRC: Elektabilitas Andika-Hendi Meroket di Kalangan Gen Z dan Milenial
- Alap-Alap Jokowi Tegaskan Dukungan untuk Ahmad Luthfi-Taj Yasin
- Puan Ajak Generasi Muda Berpartisipasi Aktif Jaga Lingkungan
- Puan: Segera Berikan Bantuan Kepada Warga Terdampak Kemarau Panjang
- Puan Maharani: RUU Perampasan Aset Dibahas DPR Periode Berikutnya