Puasa Bukan Tantangan Terberat di Bulan Ramadan Bagi Ibu Bekerja di Australia

Puasa Bukan Tantangan Terberat di Bulan Ramadan Bagi Ibu Bekerja di Australia
Ibu-ibu Muslim yang dituntut menyeimbangkan kerja, pengasuhan anak dan puasa, mengalami tantangan tersendiri untuk bisa fokus pada makna mendalam dari ibadah Ramadan. (Supplied)

Center for Muslim Wellbeing (CMW) berupaya meningkatkan kesadaran tentang masalah ini.

Untuk membantu Muslim, termasuk kaum ibu, mereka berbagi cerita yang diposting oleh organisasi Muslim Inggris bernama Young Minds, di mana seorang wanita Muslim membuka diri masalah kesehatan mentalnya selama Ramadan.

"Tidak makan dan begadang sampai dinihari untuk sahur telah memperburuk gejala kesehatan mentalku. Pada akhir bulan saya justru berada dalam kondisi yang jauh lebih buruk," tulis salah satu postingan.

Pengurus CMW, Ayman Islam mengatakan Ramadan dapat memperburuk gejala masalah kesehatan mental bagi sebagian orang.

"Mereka kurang tidur selama bulan suci karena shalat malam dan makan sahur," katanya.

"Juga karena dilarang makan dan minum selama puasa, mereka yang bergantung pada obat sering melupakan resepnya, sehingga menimbulkan efek samping yang serius," tambahnya.

Menurut Ayman, penting untuk diingat bahwa kesehatan mental bukanlah cerminan dari keimanan mereka.

Karena orang sakit mendapat pengecualian puasa, menurut dia, mereka yang mengalami penyakit mental juga dapat dilihat sebagai alasan yang sah untuk tidak berpuasa.

Mencoba menyeimbangkan beribadah sambil bekerja, mengurus rumah tangga tanpa ada asisten rumah tangga

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News