Publik Kritisi Pelarangan Truk Sumbu Tiga, Distribusi Air Galon Jadi Alasan
Novy merasa khawatir pelarangan beroperasinya truk tiga sumbu membuat kelangkaan air minum kemasan galon.
"Jadi, betapa bingungnya nanti orang tua saya untuk mencari air minum jika distribusi air galon itu dibatasi," katanya.
Warganet dengan akun @mazzini_gsp mengutarakan bahwa dari tahun 2017 hingga 2022 truk tiga sumbu untuk air minum selalu diizinkan beroperasi selama mudik lebaran.
Terlebih lagi, kata dia, minuman kemasan dianggap masyarakat praktis sehingga penggunaan produk itu selama hari raya meningkat.
“Terus kenapa sekarang Kemenhub malah membuat larangan angkutan untuk truk tiga sumbu bagi air galon yang dulunya sudah dianggap sebagai kebutuhan pokok masyarakat,” katanya mempertanyakan kebijakan tersebut.
Sebelumnya, Wakil Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Muhammad Mufti Mubarok mengaku tidak setuju adanya wacana kebijakan pelarangan angkutan logistik pada saat momen lebaran hanya karena alasan kemacetan.
Dia beralasan pelarangan tersebut hanya membuat masyarakat menderita karena berpotensi terjadinya kelangkaan barang selama lebaran.
"Enggak usah dilarang-larang seperti itulah menurut saya," ujar Mufti kepada awak media, Minggu (26/3).
Beberapa warga mengkritisi kebijakan pelarangan beroperasinya truk tiga sumbu karena bisa mengganggu distribusi air minum kemasan galon.
- Pakar Sebut Ancaman Bromat dalam AMDK Nyata
- YLKI & BPKN Desak BPOM Teliti Kandungan Bromat di AMDK
- Greenpeace Kritik Penggunaan Galon Sekali Pakai: Hanya Jargon Semata
- Aktivis Lingkungan Sebut Kemasan Plastik Sekali Pakai Timbulkan Masalah Baru
- Harga BBM Non-Subsidi Naik Turun, YLKI Bilang Begini
- Kandungan Bromat pada AMDK Sebaiknya Dites Secara Berkala