Pulang ke Rumah, Nenek Asyani Makin Lemah

Pulang ke Rumah, Nenek Asyani Makin Lemah
Nenek Asyani dipaksa minum obat karena sakit mag lantaran tidak mau makan di rumahnya, Dusun Kristal, Desa Jatibanteng, Jatibanteng, Situbondo, Selasa (17/3). Foto: Rendra Kurnia/Radar Banyuwangi/JPNN

jpnn.com - SITUBONDO - Setelah mendapatkan penangguhan penahanan, Nenek Asyani langsung pulang ke rumahnya di Perumahan Banjir, Dusun Kristal, Desa/Kecamatan Jatibanteng, Situbondo, kemarin (17/3).

Kepulangannya disambut hangat oleh puluhan warga. Sayangnya, setelah penahanannya ditangguhkan, kondisi kesehatan Asyani semakin buruk. Karena itu, dia tidak bisa menemui sejumlah orang yang menjenguk.

Kepada wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, Asyani menyatakan kepalanya pusing. Dia hanya berbaring di tempat tidur dan ingin beristirahat. Nenek 63 tahun tersebut diduga mengalami depresi atas kasus pencurian jati yang didakwakan kepada dirinya.

Dia enggan menanggapi pertanyaan-pertanyaan soal dugaan pencurian tersebut. Dia menyatakan kepalanya semakin pusing ketika mendengar dan mengingat kasus hukum yang dihadapinya.

Karena diduga depresi, Asyani sulit makan. Dia menolak makanan yang disuapkan anaknya. ’’Ibu tidak mau makan. Keluarga sudah minta agar ibu makan, tapi sulit. Ibu hanya makan roti sejak pagi. Sekarang sakit mag,’’ ungkap Linda, anak kedua di antara empat bersaudara, yang duduk di samping Asyani kemarin.

Karena tidak mau makan, kondisi fisik Asyani semakin lemah sehingga harus mendapat perawatan medis. Menurut warga sekitar, beberapa tim kesehatan sudah mendatangi rumah Asyani.

’’Tadi ada yang memeriksa kesehatannya. Sekarang dia harus istirahat,’’ kata salah seorang warga. (rri/c5/kim)

 


SITUBONDO - Setelah mendapatkan penangguhan penahanan, Nenek Asyani langsung pulang ke rumahnya di Perumahan Banjir, Dusun Kristal, Desa/Kecamatan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News