Pulau Osi, Wisata Kampung Bahari Tersembunyi di Maluku

Setelah melewati sekitar 300 meter, pengunjung akan menemui dua resor penginapan terapung. Penginapan itu menghadap ke Laut Banda.
Pengunjung yang ingin menginap bisa merogoh kocek Rp 500 ribu. Namun, ada opsi lain jika ingin bermalam. Yaitu dengan menginap di pemukiman warga di Desa Pulau Osi.
Keramahan warga dan kearifan lokal
Setelah melewati penginapan, berjalan sekitar 600 meter, pengunjung akan menemui pemukiman warga. Senyum hangat warga menyapa wajah baru yang datang ke lokasi mereka.
Mama Urmi (41) warga Desa Osi mengatakan, bagi pengunjung yang ingin bermalam di rumah penduduk, mereka biasanya tidak mematok harga. "Seikhlasnya saja, tapi ya kondisinya ala kadarnya," kata Mama Urmi saat berbincang dengan JPNN.com, Minggu (17/9).
Urmi yang lahir dan besar di Pulau Osi ini juga memiliki usaha rumah makan seafood. Pada hari ini, menu andalan yang disajikan untuk pengunjung adalah ikan kerapu bakar.
Di desa ini, terdapat sekitar 300 kepala keluarga. Mereka menempati Pulau Osi seluas sembilan hektare itu.
Menurut Urmi, hampir setiap minggu daerahnya kedatangan turis lokal maupun internasional. Apalagi ada ajang balap sepeda internasional Tour de Molvccas ini, hampir setiap hari ada saja orang baru yang lalu lalang.
Pulau Osi terletak di bagian barat Seram, Pulau Maluku. Pulau ini merupakan salah satu destinasi yang patut dikunjungi.
- Kemenpar Kerja Sama dengan Diageo Indonesia Kembangkan SDM Pariwisata
- IGMJ 2025, Event Musik yang Menyatukan Budaya, Alam, dan Seni dalam Satu Panggung
- Menpar Widiyanti Sebut Peringatan Nuzulul Qur'an Momen Memperkuat Nilai-nilai Kebajikan
- Wamenpar Ni Luh Puspa Petakan Potensi Wisata di Bali Timur, Ini Tujuannya
- Backstagers Indonesia Serahkan Manifesto Peta Jalan Industri Event ke Kemenpar
- Menpar Widiyanti Sampaikan 3 Poin Utama yang Perlu Diperbaiki di RUU Kepariwisataan