Puncak Konsumsi Berlalu, Harga Pangan Kembali Normal

Puncak Konsumsi Berlalu, Harga Pangan Kembali Normal
Harga pangan di pasar stabil. ILUSTRASI. Foto: Humas Kementan

Mencermati rilis data BPS ini, Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Kementerian Pertanian (Kementan) Ketut Kariyasa menyampaikan sejumlah komoditas pangan menahan deflasi karena ketersediaan stoknya terjaga.

"Ini menunjukkan hasil dari upaya Kementan menjaga ketersediaan stok sejumlah pangan, sehingga kestabilan harga terjaga dan inflasi pun terkendali," ungkap Kariyasa.

Setelah Lebaran Idul Fitri harga telur ayam sempat tinggi hingga menembus Rp 30.000,-/kg. Disusul harga daging ayam hingga mencapai Rp 40.000,-/kg. Kementan kemudian melakukan operasi pasar (OP) sebagai upaya stabilisasi harga.

"19 Juli Menteri Pertanian Amran Sulaiman melepas 100 ton telur dalam OP telur ayam murah. Dijual seharga Rp 19.500,-/kg. Kemudian 28 Juli lalu Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan juga menggelar OP daging ayam beku. Keduanya sukses menurunkan harga", jelas Kariyasa.

Dan yang paling mutakhir, tambahnya, pada Rabu (1/8), Mentan Amran melepas 5.600 ton bawang merah untuk diekspor PT Revi Makmur Sentosa dan PT Aman Buana Putera ke beberapa negara seperti Thailand, Malaysia, Singapura, dan Vietnam.

Sukses komoditas bawang merah menembus pasar internasional, khususnya Asia Tenggara, dimulai sejak Kementan menggenjot produksi. 2014 lalu Indonesia masih impor 74.903 ton bawang merah, lalu turun drastis pada 2015 menjadi 17.428 ton. Adapun pada 2016 pemerintah telah menutup keran impor bawang merah.

"Sejak 2017 Indonesia berhasil membalikkan keadaan dengan mulai mengekspor bawang merah ke beberapa negara tetangga. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) angka ekspor bawang merah nasional pada 2017 mencapai 7.750 ton atau naik 93,5 persen dibandingkan pada 2016 yang hanya 736 ton", jelas Kariyasa. (jpnn)


Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan tingkat inflasi pada Juli 2018 sebesar 0,28 persen secara bulanan atau 3,18 persen secara tahunan.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News