Produksi Jagung Melebihi Kebutuhan Nasional

Produksi Jagung Melebihi Kebutuhan Nasional
Produksi jagung melebihi kebutuhan nasional. Ilustrasi Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementan memastikan produksi jagung nasional tahun ini dalam kondisi surplus. Dengan kondisi ini, pasokan jagung nasional juga dinilai melebihi kebutuhan pakan ternak.

Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Ketut Kariyasa menyebutkan bahwa dalam empat tahun terakhir, produksi jagung telah meningkat secara signifikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2014 produksi jagung di Indonesia sebesar 19,0 juta ton.

Peningkatan produksi mulai terjadi pada tahun 2015 menjadi 19,6 juta ton. Pada tahun 2016 produksi jagung masih melanjutkan tren peningkatan dengan capaian produksi sebesar 23,6 juta ton. Puncaknya, pada tahun 2017 produksi jagung sudah mencapai 28,9 juta ton.

“Peningkatan produksi jagung pada tahun 2017 sangat tinggi, mencapai 5,3 juta ton. Jumlah ini meningkat 22,4 persen dibanding tahun sebelumnya. Terbukti, Indonesia tidak mengimpor jagung pada tahun 2017,” ungkap Kariyasa.

Tahun ini tren positif peningkatan produksi jagung diperkirakan Kariyasa masih akan berlanjut. Dengan tingkat produksi rata-rata 5,2 ton per hektare dan luas panen sampai akhir Desember nanti diperkirakan akan mencapai 5,74 juta hektare, maka produki jagung tahun ini diperkirakan bisa melebihi produksi tahun 2017 dengan capaian lebih dari 29 juta ton.

Dari total produksi tersebut, hampir sekitar 59,2 persen akan berasal dari luar Jawa dan 40,8 persen berasal dari Jawa. Jawa Timur tetap merupakan penghasil jagung utama dengan kontribusi 21,8 persen, disusul Jawa Tengah sekitar 12,3 persen.

Di luar Jawa, provinsi penghasil jagung terbesar diperkirakan adalah Lampung, Sulawesi Selatan, dan NTB dengan pangsa produksi masing-masing 8,6 persen; 7,8 persen; dan 6,9 persen terhadap produksi jagung nasional. Sementara Sumatera Utara dan Sulawesi Tengah diperkirakan akan mampu memproduksi jagung masing-masing 5,8 persen dan 5,4 persen.

Kariyasa menyebutkan bahwa berbagai program terobosan telah dijalankan Kementan untuk meningkatkan produktivitas jagung. Kementan memahami bahwa jagung memiliki peran yang sangat penting dalam produksi pakan dan perkembangan industri ternak ayam ras di Indonesia.

Produksi jagung nasional tahun ini dalam kondisi surplus, kondisi ini dinilai melebihi kebutuhan pakan ternak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News