Puncak Musim Kemarau, BMKG Minta NTB Waspadai Bencana Kebakaran

Puncak Musim Kemarau, BMKG Minta NTB Waspadai Bencana Kebakaran
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Nusa Tenggara Barat meminta masyarakat untuk mewaspadai dampak puncak musim kemarau. Ilustrasi Foto: Amjad/JPNN.com

jpnn.com, PRAYA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Nusa Tenggara Barat meminta masyarakat untuk mewaspadai dampak puncak musim kemarau.

Akibat dari musim tersebut dapat menyebabkan bencana kekeringan dan kebakaran hutan di wilayah provinsi itu.

"Memasuki periode puncak musim kemarau 2022, masyarakat perlu mewaspadai terjadinya bencana kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, hingga suhu dingin yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari," kata Prakirawan BMKG Stasiun NTB Nindya Kirana dalam keterangannya, Senin (1/8).

BMKG juga menyatakan bencana kekeringan meteorologis yang kerap melanda NTB di musim kemarau terpantau mulai terjadi di sebagian wilayah Bumi Seribu Masjid itu.

Peringatan dini kekeringan Meteorologis pada level siaga terdapat di Kecamatan Wawo, Bolo, Soromandi (Kabupaten Bima), Kecamatan Pringgabanya, Sambelia, Sakra Barat dan Swela (Kabupaten Lombok Timur), Kecamatan Buer, Labuhan Pandan dan Lape (Kabupaten Sumbawa), Kecamatan Maluk (Kabupaten Sumbawa Barat), serta Kecamatan Huu dan Kilo (Kabupaten Dompu).

Sementara itu, pada level waspada, terdapat di Kecamatan Dompu, Kempo, Manggalewa, Pajo dan Woja (Kabupaten Dompu), Kecamatan Bolo, Lambitu, Lambu, Madapangga dan Palibelo (Kabupaten Bima), Kecamatan Raba dan Rasanae Timur (Kota Bima), Kecamatan Gerung dan Lembar (Kabupaten Lombok Barat), Kecamatan Janapria, Jonggat, Praya Barat Daya, Praya Tengah dan Pujut (Kabupaten Lombok Tengah), Kecamatan Jerowaru, Labuhan Haji, Masbagik, Montong Gading, Sikur dan Sukamulia (Kabupaten Lombok Timur), serta Kecamatan Batulanteh, Empang, Labangka, Lenangguar dan Moyo Utara (Kabupaten Sumbawa).

"Curah hujan di wilayah NTB pada dasarian III Juli 2022 seluruhnya masuk dalam kategori rendah (<10 mm/das). Sifat hujan pada dasarian III Juli 2022 di wilayah NTB didominasi kategori Bawah Normal (BN)," katanya.

Dia mengatakan perkembangan kondisi dinamika atmosfer terakhir menunjukkan Indeks ENSO berada pada kondisi La Nina Lemah (indeks ENSO: -0.66).

BMKG menyatakan bencana kekeringan meteorologis yang kerap melanda NTB di musim kemarau terpantau mulai terjadi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News