Punya Segudang Pengalaman di MK, Yusril Tantang Kubu Prabowo Buktikan Kecurangan
jpnn.com, JAKARTA - Pengacara Joko Widodo - Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra menilai sulit membuktikan kecurangan selisih suara, apalagi sampai menganulir kemenangan Pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK). Yusril yang punya segudang pengalaman berperkara di MK mengatakan, bukti yang ditampilkan pemohon harus autentik.
Meski begitu, Yusril tetap menghargai hak konstitusi yang dimiliki kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno jika ingin menggugat hasil Pilpres ke MK.
"Sebagai advokat profesional tidak mudah, tapi kami menghargai hak konstitusional," kata Yusril di Rumah Pemenangan Jokowi - Ma'ruf, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/5).
BACA JUGA: Yusril Minta Kader PBB tak Terpengaruh Hasil Hitung Cepat Pemilu 2019
Menurut Yusril, kemenangan Jokowi - Ma'ruf dengan selisih suara mencapai 16 juta sangat sulit untuk dilawan Prabowo - Sandi.
"MK mengadili dan memeriksa hasil, anda dapat berapa, dan saya dapat berapa. Kok saya diumumkan KPU kok dapat 1.000 suara padahal saya ada 1.500 suara, sebenarnya simpel tapi pembuktian berat sekali," jelas dia.
Meski demikian, Yusril menantang kubu Prabowo - Sandi untuk menyeret tuduhan kecurangan sistematis, terstruktur dan masif itu di MK. Pakar ketatanegaraan ini penasaran dengan bukti-bukti yang ingin ditampilkan oleh mereka.
"Kalau ada 17 juta kecurangan silakan buktikan, kami mau denger kecurangan seperti apa," tandas dia.
Pengacara Joko Widodo - Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra menilai sulit membuktikan kecurangan selisih suara, apalagi sampai menganulir kemenangan Pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK)
- Eks Ketua MK Menilai Irman Gusman Berhak Ikut PSU Pemilu DPD di Sumbar
- Kuasa Hukum Golkar Minta MK Kabulkan PHPU Dapil Papua
- PPP Punya Bukti, 190 Ribu Suara Partai Hilang di Papua Tengah
- Kuasa Hukum Irman Gusman Yakin Permohonan PSU akan Dikabulkan MK, Ini Alasannya
- Tokoh Sumbar & Bundo Kanduang Minta MK Putuskan Pemilu Ulang DPD RI
- Di Hadapan Hakim Konstitusi, Gerindra Sebut KPU Menggelembungkan Suara NasDem di Jabar