Punya Tujuh Turunan, Saksi Mata Letusan Krakatau 1883

Punya Tujuh Turunan, Saksi Mata Letusan Krakatau 1883
Punya Tujuh Turunan, Saksi Mata Letusan Krakatau 1883
Dia tercatat di Dispendukcapil Kabupaten Pandeglang sebagai warga kelahiran 6 Mei 1867. Tanggal lahir itu tercantum di KTP yang diterbitkan pada 2007. Dari segi administrasi, dialah manusia tertua di Indonesia yang masih hidup hingga Mei 2012.

Usia Maemunah kemudian diverifikasi BPS Pandeglang saat sensus penduduk 2010. Pihak BPS meminta bantuan dokter untuk memverifikasi usia Maemunah. Hasilnya, mereka meyakini bahwa usia sang nenek memang benar 143 tahun kala itu.

Bukti lain bahwa Maemunah berumur panjang adalah ingatannya seputar peristiwa letusan Gunung Krakatau pada 1883. "Saat itu nenek berusia 16 atau 17 tahun," terang Enung Nuraini, cucu Maemunah dari anak terakhir.

Maemunah pernah bercerita bahwa Krakatau meletus selepas isya atau sekitar pukul 20.00. Kala itu Maemunah yang sedang bersantai di beranda rumah merasakan gempa yang hebat.

PERNAH membayangkan ada manusia berumur 145 tahun? Rasanya mustahil. Namun, tidak bagi anak-cucu Nenek Maemunah, warga Cimanuk, Pandeglang, Banten.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News