Pupuk Indonesia Perkenalkan RMS, Program Digitalisasi Penjualan Untuk Kios

Sampai dengan Desember 2021, RMS telah diujicobakan ke 158 kios yang tersebar di sembilan kabupaten di Provinsi Bali.
Sementara, sisanya tersebar di beberapa pulau, seperti di Jawa Timur 57 Kios, Jawa Barat 30 Kios, Jawa Tengah 15 Kios, NTB, Bontang dan Riau yang sudah menggunakan sistem ini.
Nantinya RMS yang sudah digunakan oleh para kios akan terhubung dengan sistem Distribution Planning & Control System (DPCS).
Menurut Nugroho sistem ini mampu monitoring ketersediaan stok pupuk subsidi secara nasional dari lini I sampai dengan lini IV atau dari pabrik hingga tangan konsumen.
"Program ini merupakan sistem terintegrasi untuk melakukan kontrol rantai pasok distribusi pupuk bersubsidi, di mana perseroan dapat memastikan kegiatan distribusi dan stok pupuk nasional secara real time," kata Nugroho.(chi/jpnn)
Sistem digitalisasi RMS yang diterapkan Pupuk Indonesia ini digunakan oleh distributor dan kios pupuk untuk memproses penjualan pupuk retail, komersil, maupun pupuk subsidi atau PSO.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Promosikan Hasil Riset GRS BPDP, AII: Bisa Dihilirisasi Petani dan UMKM
- Rayakan 124 Tahun Pegadaian, SP Pegadaian Ikuti Arahan Presiden Prabowo
- GCG dan Digitalisasi Jadi Kunci BUMD Makin Berkembang
- Kolaborasi BULOG-Pupuk Indonesia Saat Panen Raya, Petani Langsung Beli Pupuk Sesuai HET
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan
- Kementerian BUMN Dorong Penguatan Komunikasi Digital Berbasis AI dan Praktik Lapangan