Pusat Perawatan Pesawat Milik Lion Air Disetujui sebagai KEK Batam

Pusat Perawatan Pesawat Milik Lion Air Disetujui sebagai KEK Batam
Ilustrasi - Pesawat Lion Air. Foto: Ricardo/jpnn.com

"Dalam jangka menengah diharapkan mampu menangkap peluang dari pasar Asia Pasifik yang diprediksi memiliki rata-rata (kisaran) 12.000 unit pesawat udara dan nilai bisnis sebesar US$ 100 miliar pada 2025," jelasnya.

BAT yang mulai beroperasi pada 2014 merupakan perusahaan penyedia jasa perawatan dan perbaikan pesawat atau MRO. Tujuan didirikannya BAT itu ialah untuk merawat dan memperbaiki pesawat-pesawat yang dioperasikan perusahaan penerbangan yang tergabung dalam Lion Air Group seperti Lion Air, Wings Air, Batik Air, Lion Bizjet, Malindo Air, Thai Lion Air serta Angkasa Aviation Academy (sekolah pilot).

Capability yang dimiliki oleh Batam Aero Technic saat ini adalah perawatan Airbus 320, Boeing 737 series, Airbus A330, Hawker 800/ 900 XP, ATR ?72 500/ 600? serta memperkerjakan kurang lebih 2.000 personel (sumber daya manusia) dengan jumlah investasi yang sudah tertanam Rp 1 triliun.

BAT telah memiliki empat unit hanggar perawatan pesawat dengan daya tampung 12 pesawat Boeing 737, Airbus 320. Kemudian, satu unit hanggar untuk pembersihan permukaan cat pada badan pesawat (paint stripping) sebelum masuk proses pengecatan ulang (painting) dan perawatan pesawat.

Ada pula satu unit hanggar untuk pengecatan dan perawatan pesawat, satu gedung suku cadang seluas 4.000 m2, dan satu unit gedung sarana perawatan komponen pesawat (workshop). Sarana perawatan dan perbaikan telah dibangun diatas lahan seluas 30 hektare yang disediakan oleh Badan Pengusahaan Batam.

Logistik BAT mencakup gudang peralatan, komponen (tools and sparepart) untuk pekerjaan yang berkaitan pabrikasi (maintenance workshop), seperti cabin item, dapur pesawat (galley), toilet pesawat (lavatory), kompartemen bagasi kabin (headrack), furnishing (seat, coverseat, carpet, handrest) dan lainnya.

Kawasan industri BAT telah terbangun sejalan pada lahan tahap 1 dan 2 seluas 6 hektare."Saat ini dalam pembangunan tahap 3," tegasnya.

Pada pembangunan hanggar tahap 3, BAT berencana membangun 8 (delapan) unit hanggar yang dapat menampung 24 pesawat udara tipe Boeing 737 dan Airbus 320.

BAT milik Lion Air disetujui sebagai KEK Batam. Kehadiran KEK ini diharapkan dapat menghemat devisa 65-70 persen dari kebutuhan MRO maskapai penerbangan nasional senilai Rp 26 triliun per tahun yang selama ini mengalir ke luar negeri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News