Pusat tak Punya Anggaran Gaji PPPK, Pemda Juga, Terus gimana?
jpnn.com, JAKARTA - Polemik gaji calon PPPK atau pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja dari honorer K2 juga disorot oleh Wakil Ketua Komisi II DPR Herman Khaeron. Dia bahkan menyebut pemerintah pusat memang belum punya anggaran untuk menggaji mereka.
Hal ini disampaikan Herman saat berbincang dengan JPNN, Senin (28/1) pagi, terkait penolakan sejumlah daerah untuk menggaji PPPK, sementara kepala BKN Bima Haria Wibisana menyatakan tidak akan memaksa daerah yang tak punya anggaran untuk penggajian dimaksud.
"Memang belum tergambar solusinya, karena pertama, tidak ada anggaran di pusat. Dan saya yakin juga ada kesulitan anggaran di daerah," kata Herman.
Politikus Partai Demokrat itu memandang, urgensi bagi daerah untuk menggaji PPPK kemungkinan tidak terlalu mendesak dibandingkan dengan pos anggaran lainnya. Misalnya untuk pembangunan daerahnya.
Oleh karena itu, kata politikus yang beken disapa dengan panggilan Hero ini, bila pemerintah sejak awal punya keinginan menuntaskan honorer K2, seharusnya rencana ini dimusyawarahkan terlebih dahulu.
Sumber penggajian PPPK dari honorer K2 masih jadi polemik. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com
BACA JUGA: Perangkat Desa Setara IIA tapi Gaji PPPK dari Honorer K2 Dibebankan ke Pemda
Soal polemik gaji PPPK dari honorer K2, DPR menyarankan agar dilakukan pertemuan pemda dengan kementerian terkait.
- Bupati Algafry: Honorer Sudah Mengabdi Beberapa Tahun Naik jadi PPPK
- 5 Berita Terpopuler: Jumlah Honorer Bertumpuk, 3 Janji Menteri Anas Ditunggu, Pengangkatan jadi PPPK 2024 Kapan?
- Banyak Banget yang Diharapkan dari PPPK, Jenis ASN Model Kontrak
- 467 PPPK 2023 Bangka Selatan segera Dilantik
- 3 Janji Menteri Anas yang Ditunggu Honorer & PPPK, Jangan Diulur
- Inilah yang Dimaksud PPPK dari Formasi Khusus, Honorer Wajib Tahu