Putarkan Rekaman Ketua Gunungkidul Didatangi Paspampres, Hasto: Wong Cilik Bangkit

Putarkan Rekaman Ketua Gunungkidul Didatangi Paspampres, Hasto: Wong Cilik Bangkit
Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menggelar jumpa pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (1/2/2024). Dalam konferensi pers tersebut, Hasto menyampaikan temuan tentang dugaan pelanggaran yang merugikan PDIP sebagai kontestan Pemilu 2024. Foto: Ricardo/JPNN.com

"Saya jawab mohon maaf di dalam adabnya PDI Perjuangan bendera yang sudah kami kibarkan pantang untuk diturunkan. Dan seandainya diturunkan diam-diam, kami akan mencari orang itu dan kami akan menumpahkan darah di situ," tambah dia.

Dia juga menanyakan apakah sedemikian takutnya Jokowi dengan bendera PDIP. Dia menegaskan. Jokowi menjadi presiden juga atas perjuangan PDIP yang benderanya berkibar di seluruh Indonesia.

Endah justru mempertanyakan bendera PSI yang diizinkan berkibar.

"Kenapa bendera PSI bahkan sampai jam setengah 3 pagi ada. Kok, mereka tidak dilarang. Saya bilang begitu, kenapa ada bendera Gerindra juga dipasang di lokasinya presiden tidak dilarang. Kenapa ada bendera yang lain tidak dilarang," tegas Endah.

Hasto menyampaikan rekaman ini beredar luas di media sosial. Hasto menambahkan Pemilu 2024 bukan persoalan Ganjar-Mahfud atau PDIP, tetapi kedaulatan rakyat.

"Rakyatlah yang menentukan pemimpin nasional ke depan termasuk partai politik, bukan orang per orang, apalagi menggunakan kekuasaan. Mengerahkan segala potensi kekuasaan. Dan inilah kekuatan kebangkitan dari rakyat, dari wong cilik, dari ranting-ranting PAC, dari masyarakat kecil yang dulu berjuang dengan penuh ketulusan untuk Bapak Jokowi, kami dampingi dari posisi sebagai wali kota, gubernur, presiden. Dan seluruh anak ranting-ranting kami ini berjuang dengan ketulusan tanpa mengharapkan sesuatu kecuali Indonesia yang lebih baik," kata dia.

Hasto menyampaikan kondisi inilah yang terjadi di Gunungkidul menjelang Jokowi berkunjung. Namun, terjadi pengerahan aparatur negara, bahkan menggunakan mobil-mobil yang menunjukkan negara sepertinya dalam keadaan genting.

"Rakyat sepertinya menjadi ancaman dikerahkan kendaraan-kendaraan militer untuk menakut-nakuti rakyat. Bahkan mereka PDI Perjuangan, kami ini peserta pemilu resmi, dijamin oleh undang-undang. Tetapi mengapa bendera PDI Perjuangan dilarang untuk dikibarkan. Sementara bendera PSI yang dipimpin oleh anak presiden diizinkan," jelas Hasto. (tan/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Hasto memutar rekaman percakapan itu saat menggelar konferensi pers di Kantor DPP PDIP.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News