Putin dan Erdogan Sepakat Trump Bikin Kacau Timur Tengah

jpnn.com, ANKARA - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sama-sama menentang deklarasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump soal Kota Yerusalem. Sikap tersebut mereka sampaikan dalam konferensi pers bersama di Ankara, Turki, Senin (11/12).
’’Rusia dan Turki sepakat bahwa keputusan AS itu tidak membawa dampak positif apa pun bagi Timur Tengah. Sebaliknya, keputusan itu justru mengganggu stabilitas keamanan dan mengaburkan prospek perdamaian di kawasan ini,’’ kata Putin dalam jumpa pers sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Dia menjelaskan, status Jerusalem hanya bisa diputuskan Israel dan Palestina lewat dialog langsung.
Di sebelah Putin, Erdogan tersenyum. Dia sangat senang mendengar pernyataan pemimpin 65 tahun tersebut.
Menyambung pernyataan tamunya, Erdogan mengecam kekerasan yang pecah di Israel dan Palestina setelah deklarasi Trump.
’’Kami mengutuk Israel atas kematian beberapa warga Palestina dalam unjuk rasa yang sekarang (Senin) memasuki hari ke-6 tersebut,’’ tegasnya.
Sementara itu, tanggapan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi terhadap Trump yang nekat mendeklarasikan Jerusalem sebagai ibu kota Israel menuai banyak protes.
Pekan lalu Kementerian Luar Negeri India menegaskan sikap terhadap Jerusalem bahwa negara tersebut independen dan konsisten. India yakin hanya Israel dan Palestina yang bisa memutuskan status Jerusalem. (hep/c14/any)
Putin dan Erdogan menggelar konferensi pers bersama untuk mengecam deklarasi Donald Trump soal Kota Yerusalem
Redaktur & Reporter : Adil
- BSMI Peringatkan Dunia Internasional, Jalur Gaza Masih Belum Aman
- Hidayat Nur Wahid Serukan Konsistensi Perjuangkan Palestina Merdeka di Milad ke-23 PKS
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza
- Rutin Bagikan Sarapan Gratis, Ivan Gunawan Ungkap Alasannya