Putri Candrawathi Mengaku Korban Pelecehan Seksual, Reza Indragiri Beber Teori Pengakuan Palsu

"Pertama, false confession yang diberikan secara sukarela (voluntary). Kalau tipe ini yang berlangsung pada diri PC, maka kita bisa bayangkan dia memang punya kepentingan untuk dirinya sendiri tanpa ada paksaan," tutur Reza.
Pada konteks itu, seseorang memilih merangkai cerita sedemikian rupa entah asli atau tidak, guna mencapai manfaat hukum tertentu.
"Entah untuk menyelamatkan dirinya, menyelamatkan suaminya, atau manfaat hukum lainnya," ujarnya.
Tipe kedua ialah coerced (dipaksa). Untuk jenis ini, false confession diberikan karena ada tekanan baik dengan iming-iming harta, cinta, jabatan, kebahagiaan dan seterusnya.
Baca Juga: Ucapan Putri Candrawathi Membuka Topengnya Sendiri, Reza Indragiri: Dia Bukan Korban
Selain itu, iming-imingnya bisa intimidatif, bahwa ketika seseorang tidak menyusun skenario seperti yang diinginkan pihak yang mengintimidasi, maka orang tersebut akan menjadi sasaran pembunuhan, misalnya.
"Kalau mengacu tipe kedua, perlu dicari tahu siapa pihak yang memberikan tekanan kepada PC sehingga merangkai cerita palsu tersebut," lanjut Reza.
Tipe ketiga, internalized false confession. Situasi ini paling pelik, yakni ketika seorang terperiksa tidak bisa lagi membedakan mana informasi palsu dan asli, mana yang rekaan dan sungguh terjadi.
Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menganalisis pengakuan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi koban pelecehan seksual dengan tertuduh Brigadir J.
- Kasus Pelecehan Seksual oleh Dokter AY Naik Penyidikan
- Nasib Korban Pencabulan oleh Oknum Dokter Kandungan di Garut, Menyedihkan!
- 13 Santriwati Jadi Korban Syahwat Ustadz AF
- Cabuli Murid, Pelatih Karate Terancam Denda 900 Gram Emas
- RS Persada Angkat Bicara soal Kasus Dokter AYP Melecehkan Pasien, Dukung Proses Hukum
- Usut Dugaan Pelecehan Oknum Dokter di Malang, Polisi Kumpulkan Alat Bukti