Raffi dan Kaesang

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Raffi dan Kaesang
Raffi Ahmad: Foto: Ricardo/jpnn.com

Beberapa klub profesional sudah mulai menapak ke pengelolaan yang profesional.

Bali United dikelola dengan manajemen modern dan sudah menawarkan sahamnya di lantai bursa dengan melakukan IPO (initial public offering).

Sebagai klub yang relatif baru, Bali United bergerak lebih cepat mendahului klub-klub lain yang lebih tua.

Basis suporter yang kuat dan fanatik di Bali membuat klub ini punya ‘’fans equity’’ yang menarik untuk para investor.

Pengelolaan yang profesional dengan gelontoran dana investor yang besar membuat Bali United mampu menarik minat pemain-pemain yang berkualitas.

Pada kompetisi Liga 1 musim 2019 Bali United berhasil menjadi juara. Dengan bekal ini Bali United terjun ke bursa saham.

Klub-klub lain juga sudah dikelola secara lebih profesional. Persebaya Surabaya yang terkenal dengan suporter Bonek yang fanatik sekarang juga dikelola dengan sangat profesional. Namun, sampai sekarang Persebaya belum go public untuk menjual saham kepada umum.

Persib Bandung dan Persija Jakarta, dua klub lama warisan era perserikatan, sekarang sudah dikelola dengan profesional dan mempunyai basis suporter yang kuat. Di luar Jawa, klub eks era perserikatan yang masih eksis adalah Persipura Jayapura. PSMS Medan yang duku dikenal sebagai kekuatan utama di wilayah barat sekarang masih terseok-seok di Liga 2.

Dukungan lewat medsos dari para suporter digital yang fanatik terhadap Raffi dan Kaesang bisa dijual kepada sponsor pemasang iklan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News