Ramengvrl, Generasi Baru Raper Cewek

Ramengvrl, Generasi Baru Raper Cewek
Ramengvrl. Foto: Jawa Pos

jpnn.com - Pada 13 Juli lalu, Ramengvrl merilis single terbarunya, Ca$hmere. Dalam lagu berdurasi 3 menit 35 detik itu, Ramengvrl bercerita tentang gaya hidup orang kaya yang tidak tahu cara menggunakan uang. Atau bahasa kerennya, orang kaya baru (OKB).

’’Gue sering banget ketemu orang kayak gitu,” ujarnya saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Judul Ca$hmere berasal dari bahan busana mahal yang sulit dicari. Lewat judul itu, dia menyindir betapa banyak orang berlomba-lomba terlihat kaya dengan berbagai cara.

Bagi perempuan bernama asli Putri Soeharto itu, rap bukan cuma mengucapkan kata-kata sesuai irama. Ngerap juga harus sesuai pandangannya tentang hidup atau perasaannya terhadap sesuatu. Bisa juga jadi media untuk menyampaikan kritik terhadap hal yang dianggap tak tepat.

’’Gue sebagai raper udah punya tanggung jawab kayak gitu,” ujar Putche, sapaan akrabnya, saat tidak manggung.

Kehadiran Ramengvrl di belantika musik hiphop Indonesia menjadi angin segar. Sekian lama hiphop didominasi pria. Di era 2000-an, ada Yacko. Tapi, ternyata regenerasi raper perempuan tidak bisa berlangsung cepat. Dengan melejitnya nama Ramengvrl sekarang, peran perempuan dalam musik hiphop dan rap semakin terbuka lagi.

Menurut Putche, faktor budaya adalah penyebab kurangnya raper cewek di Indonesia. Dia mengatakan, perempuan dengan gaya swag seperti dirinya dan Yacko cenderung mendapat stigma negatif. Selain itu, kebebasan perempuan untuk berekspresi dalam lirik lagu yang eksplisit atau frontal juga masih dibatasi.

Sebagai seniman, Putche ingin membawa hal baru. Perempuan juga punya kesempatan yang sama untuk menyuarakan pikirannya dalam bentuk karya. Termasuk, dalam bentuk rap dan musik hiphop.

Raper perempuan di Indonesia tidak banyak. Di era milenial ini, ada satu yang kini jadi sensasi hiphop Indonesia. Ramengvrl.

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News