Rangkul Praktisi Asal Thailand & Jepang, Kementan Targetkan Produksi Anggur Capai 20.380 Ton

Rangkul Praktisi Asal Thailand & Jepang, Kementan Targetkan Produksi Anggur Capai 20.380 Ton
Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto saat hadir membuka focus group discussion (FGD) 'Pengembangan Table Grape' di BSD City, Tangerang Selatan, Jumat (11/8). Foto: Dokumentasi Humas Kementan

Kemudian pada 2022, impor anggur mencapai 101.899 ton senilai USD 330.407.068.

Dirjen Prihasto menilai angka tersebut sangat besar baik dari sisi volume maupun nilai USD.

"Kami menargetkan penurunan angka impor anggur sebesar 20 persen pada 2030 melalui langkah-langkah pengembangan strategis melibatkan seluruh stakeholder termasuk Asosiasi Penggiat Anggur Indonesia (ASPAI)," ujar Dirjen Prihasto.

Menurut Dirjen Prihasto, kondisi ini tidak mustahil tercapai asal terjadi sinergi antara seluruh stakeholder anggur nasional, baik petani atau pelaku usaha, kementerian dan lembaga terkait, praktisi, akademisi, peneliti dan pihak-pihak lain.

Melalui kegiatan ini, dia berharap pengembangan anggur ditangani secara optimal agar menghasilkan produk berkualitas, ketersediaannya cukup dan kontinuitas yang terjamin.

Dia berharap ada langkah konkret yang bisa dilakukan usai pelaksanaan FGD ini, mulai dari hulu ke hilir.

Dari sisi regulasi hingga pemasaran, sehingga pemerintah bisa melakukan lamgkah-langkah kebijakan yang bisa mengurangi angka importasi tersebut.

"Termasuk kalau bisa dukungan dari perbankan. Bagaimana fasilitasi kredit bisa digunakan untuk mendukung pelaku usaha mengembangkan anggur ini," harapnya.

Kementan menargetkan produksi anggur Indonesia mencapai 20.380 ton pada 2030, ini yang dilakukannya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News